Thursday 10 March 2011

(FF-last part - PG+13) What if

“aku pasti akan bersama kalian…tolong tunggu aku…dan tolong rawat Minnie sampai aku benar-benar bisa merawatnya sendiri…”halboji melepaskan tangannya dari pundakku.

“Lee Young Na… oppa mohon bangunlah…” aku merasakan tanganku dipegang erat oleh seseorang. Aku mencoba membuka mataku perlahan.

“Young na! kau sudah sadar?” aku melihat oppa sangat lelah. Sudah berapa lama aku disini. Aku masih bingung.

“oppa…”

“jangan berkata apa-apa dulu..oppa akan menemanimu…”

“saengil chukahae oppa…” oppa terduduk disampingku. Dia menangis. Tangannya masih menggenggam tanganku erat. Aku bisa merasakan tangannya gemetar.

“nado gwencanayo oppa…” aku berusaha menenangkannya. Badanku sangat lemas. Aku bahkan tidak bisa menggerakan anggota tubuhku. Rasanya seperti tubuh ini bukan milikku lagi. Karena pengaruh obat, aku kembali tertidur. Keesokan harinya aku tidak menemukan Oppa. Badanku masih sangat sakit.

Aku berusaha untuk duduk. Sangat sulit. Bahkan kakiku tidak bisa digerakkan. aku masih berusaha untuk duduk bersender. Seorang suster masuk dan membantuku.

“suster..sudah berapa lama aku pingsan?” aku bertanya padanya

“anda sudah 2 hari tidak sadarkan diri” aku menggumam

“suster, bolehkah aku bertanya sesuatu?” suster itu memandangku. Sesaat sebelum aku bertanya, seorang dokter datang.

“sudah bangun lee young na? sudah merasa baikan?” dokter tersebut bertanya dengan sangat halus. Dengan senyum tersungging di wajahnya. Seakan aku anaknnya sendiri. Aku menjawab dengan senyum.

“Dokter, kenapa kaki ku tidak bisa digerakan??” senyum dokter itu hilang. Begitu juga suster yang tiba-tiba menghentikan kegiatannya mengganti infusku.

“Lee young na…mungkin ini akan sulit mu menerima semuanya dengan cepat. Tapi dokter yakin, kau adalah gadis yang kuat…dan hal ini tidak akan membuatmu patah semangat” aku bingung. Apa yang dokter ini ingin katakan.

“akibat benturan keras di kepalamu, membuat saraf penggerak dikakimu lumpuh” badanku lemas. Aku tidak akan bisa berjalan lagi? Aku kehilangan fungsi kaki ku? Aku merasa kepalaku sangat pusing sekarang. Penglihatanku menghitam. Membuyar.

- Lee sungmin POV-

Aku terbangun. Sudah 2 malam aku menunggui Young Na dirumah sakit. Aku meminta ijin pada member super junior dan manajer untuk menemani Young na sampai young na sadar dan sampai omma – appa pulang dari jepang. Aku pergi ke kantin rumah sakit sebentar untuk membeli kopi panas. Aku tidak menghiraukan tubuhku yang sudah hampir ambruk ini. Yang ada dipikiranku hanya Young Na.

Saat aku kembali dari Kantin rumah sakit, aku melihat beberapa suster berlari. Perasaanku langsung tidak enak dan benar saja. Mereka berlari ke arah kamar Young Na. aku berlari. Menjatuhkan kopi yang baru saja aku beli. Aku masuk dan melihat badan Young Na sedang dipasang alat pernafasan. Aku panik dan langsung mendekatinya.

“dia pingsan lagi setelah tau keadaan yang sebenarnya” dokter itu berkata singkat.

“beri dia semangat…hanya itu yang bisa kau lakukan untuk adikmu” dokter dan suster itu keluar. Aku sekarang melihat wajah Young na. dia menangis. Bahkan saat tak sadarpun dia menangis. Aku menggenggam tangannya erat.

“Young Na.. oppa akan selalu ada disampingmu…Oppa akan selalu menjagamu…” aku membisikan kata-kata itu ditelinganya. Aku mencium kening Young na dan mengelus rambutnya. Ini benar-benar janjiku padanya.

= Flash back End =

- Lee Young Na POV-

“omma…appa…oppa…Jalmokelsemnida” aku memulai memakan makanan yang tersedia di meja besar ini. Sendiri. hanya ahjussi yang sekarang berada di sampingku. Aku memandang foto keluarga di ruang makan ini. Difoto itu mereka tersenyum. Kapan terakhir kali aku melihat senyum seperti itu.

“what if…” aku menghentikan makanku.

“ahjussi.. bisa tolong antar aku ke taman kota? Aku ingin pergi kesana”

“baik nona…” ahjussi mendorong kursi rodaku.

“ahjussi menunggu di mobil saja. Aku bisa kesana sendiri. kalo aku butuh sesuatu aku akan menelpon ahjussi. Oh ya ahjussi, tolong jangan katakan aku sedang dimana pada siapapun.” Ahjussi mengangguk. Aku mengendarai kursi rodaku kearah taman. Dibawah pohon yang rindang. Aku memegang notes kecilku yang berisi semua yang ada dipikiranku. Aku sangat nyaman berada disini. Melihat anak-anak kecil bermain dan tertawa. Orang tua yang menghabiskan sore mereka bersama anaknya disini. Aku merindukan kebersamaan ini.

Cuaca hari ini sedang tidak baik. Baru 15 menit aku disini sudah mulai datang gerimis. Aku tidak menelpon ahjussi untuk menjemputku. Aku ingin melakukannya sendiri. tapi ternyata hujan semakin lebat. Kursi rodaku tiba-tiba tidak bisa digerakan. Aku berusaha mencari penyebabnya. Aku sangat kesulitan menggapai roda bawah di kursi rodaku. Sepertinya remnya mengunci rodaku. Badanku sudah mulai basah kuyup.

“pakai jaketku. Diam! Aku akan membantumu” seseorang memakaikan jaket ke badanku dan membantuku mendorong kursi rodaku. Aku tidak bisa melihat wajahnya tapi wangi parfum di jaket ini sangat aku kenal. Itu bukan wangi parfum yang semua orang punya. Aku menengok ke belakang. Orang tersebut memakai topi dan masker mulut tapi aku tau siapa dia. Dia sudah berhasil menjalankan kursi rodaku dan membawaku ke sebuah saung untuk berteduh.

“gomawo sudah menolongku. Sebentar lagi ahjussi akan menjemputku. Maaf merepotkanmu.” Aku berkata tanpa memandangnya. Aku mencari telepon ku tapi dengan cepat dia mengambil teleponku sebelum sempat aku menelpon ahjussi.

“kita perlu bicara Young Na..” dia berjalan didepanku dan menatapku sekarang.

“kau tau aku seperti orang gila mencari keberadaanmu. Hatimu sudah mati rasa,huh?” dia menaikan nada bicaranya. Tapi dia pantas marah. Aku memang benar-benar sudah tidak punya hati hingga mengacuhkan perasaannya. Aku tau dia mencariku tapi aku mengacuhkannya. Tapi aku tidak pernah menyangka dia masih tetap mencariku disaat tau kondisiku. Aku lumpuh.

“kemana saja kau selama ini?kau tau, kau membuat mood ku berantakan! Kau tidak pernah memberi tau kalo kau telah pulang dari amerika. Aku tau kau pulang ke korea juga dari ahjussi yang aku paksa untuk mengatakannya! Kau tau aku betapa shocknya aku waktu tau kau kecelakaan di depan kantor SM Entertainment? Aku mencarimu disemua rumah sakit di SEOUL!!tapi tetap saja aku tak menemukanmu!” dia menghentikan omongannya sebelum emosinya benar-benar meledak.

“Kau tidak perlu mencari orang cacat sepertiku Young saeng” aku menatapnya sekarang. Aku dan young saeng terdiam. Dia sudah tidak lagi menatapku.

Aku bukan yeoja chingu Young saeng. Tapi dia selalu memperlakukanku seperti aku adalah yeoja chingunya. Aku sangat bahagia ada orang yang mencintaiku disaat aku memang membutuhkannya. Tapi aku tak pernah menerima cintanya. Karena dia adalah personil SS501. boyband yang bahkan jumlah fansnya mengalahkan fans dari Super junior. dia bintang! Dan aku tak pernah bisa hidup bersama seorang bintang. Aku terkadang mengutuk diriku sendiri. mengapa aku tidak merasa bahagia disaat orang lain sangat menginginkan berada di posisiku sekarang.

Waktu itu appa dan omma pulang ke korea dan langsung memindahkanku kerumah sakit terbaik di Korea. Mereka meminta pihak rumah sakit merahasiakan identitasku. Dan tentu saja netizen tidak akan sebodoh itu tidak mencari tau siapa gadis yang ditolong oleh semua member super junior. mereka hanya tau aku adalah salah satu ELF. Manajer super junior meyakinkan bahwa aku adalah ELF dan pada saat kejadian itu, member super junior mengetahui aku kecelakaan karena itulah mereka menolongku langsung. Tapi karena akibat itu, netizen lebih mengawasi gerak-gerik sungmin oppa. Itu membuat sungmin oppa tidak bisa terlalu sering menengokku.

Setelah kejadian itu, aku menjadi lebih-lebih tertutup. Aku tidak ingin bertemu siapapun. Aku tidak ingin bertemu member super junior. aku tidak mau bertemu young saeng dan member SS501 yang lainnya. Aku menutup diriku. Sekarang aku lebih merasa semuanya menjadi lebih buruk.
Orang lain yang melihat posisiku pasti mengira aku adalah orang aneh. Aku mempunyai appa seorang pengusaha terkenal. Mempunyai oppa seorang member super junior dan dicintai oleh Young saeng, member SS501. tapi aku tidak pernah merasa nyaman dengan ini semua.

“what if kau bukan anggota SS501. mungkin aku akan sangat mencintaimu sekarang..” itu yang aku katakan saat Young saeng menyatakan cintanya padaku 4 tahun yang lalu. Itu membuatnya sangat marah besar. Benar-benar alasan yang tidak masuk akal memang.

“siapa yang menyuruhmu mencintaiku sebagai member SS501?? Aku mencintaimu bukan sebagai Young Saeng yang berada di atas panggung dan teriakan namanya oleh para triple S! aku mencintaimu sebagai aku yang biasa. Yang benar-benar menyukai bahkan diawal kita bertemu!kenapa kau tidak pernah merasakan ini, hah?”

“aku tidak bisa berfikir seperti itu…mianhae..” begitulah aku menolaknya. Aku gadis bodoh yang menolak cinta dari orang-orang sekelilingku dan alasan dari semua itu hanya aku yang mengetahuinya.

Hujan sudah mulai reda. Aku dan youngsaeng tidak mengobrol apapun. Jaketnya masih menutupi tubuhku.

“gumawoyo Young Saeng…” aku melepas jaketnya dari tubuhku. Dia tidak menerimanya. Aku menatapnya. Dia berdiri tepat disampingku. Masih menggunakan topinya.

“kau bisa dikenal kalo tidak menggunakan jaketmu” aku mencoba agak bergurau dengannya. Setidaknya ini rasa terima kasihku padanya karena telah membantuku dan meminjamkan jaketnya.

“pakai saja..aku tidak peduli bila memang mereka mengenalku.. yang aku pedulikan sekarang adalah orang yang aku cintai menemukan kebahagiaannya” aku terdiam. Dia masih mencintaiku dengan fisikku yang sudah cacat. Aku mengalihkan pandanganku darinya dan bersiap untuk pulang. Dia menahanku. Dia mengahadapku sekarang. Kedua tangannya berpegangan pada lengan kursi rodaku. Menatapku dingin.

“setelah aku menyelesaikan semua perkataanku, aku akan mengantarmu pulang. Kalau kau menolak, Demi Tuhan besok kau akan lihat namamu dan fotomu terpampang di cyworld ku. Aku tidak akan keberatan mengatakan pada semua orang bahwa aku mencintaimu.” Suaranya dingin. Dia benar-benar marah. Aku melihat kemarahan yang sama seperti 4 tahun lalu saat aku menolaknya.

“entah sudah berapa kali aku mengatakannya padamu. Tapi kali ini aku ingin kau mendengarkannya dengan hatimu” dia mendekat dan mencondongkan badannya.

“saranghae Lee young na. jongmal saranghae. Aku tidak tau kenapa kau menutup dirimu dari cinta di sekelilingmu. Tapi aku mohon padamu. Bahagialah dengan kehidupanmu. Dan aku mau aku ada diantara orang-orang yang akan membuatmu bahagia” aku merasakan bibirnya menyentuhku. Tangan kirinya memegang pipi kiriku dan tangan kanannya memegang leherku. Dia menciumku lembut.

“ini cinta Young Na…” dia menatapku dalam dan membiarkanku menatap matanya. Dia memelukku erat. Aku merasakan detak jatungnya. Aku merasakan kehatangan tubuhnya. Dan aku merasakan rasa cintanya padaku masih tetap sama tapi…

“mianhae Young Saeng…jangan mencintaiku lagi…” dia melepaskan pelukannya. Aku memberikan jaketnya dan pergi dari tempat itu.

Aku menuju mobil dan melihat ahjussi sudah menunggu disana. Ahjussi membantuku naik ke mobil. Dan didalam mobil aku benar-benar tidak bisa menahan tangisku. Aku menangis. Aku sangat mencintainya. Tapi aku tidak akan egois dengan menerima cintanya. Aku hanya gadis lumpuh. Aku mencintainya dan sangat mencintainya. Dan beginilah caraku mencintainya. Membiarkannya melupakanku dan mencari gadis yang lebih baik dariku.

Ahjussi melihat kehancuranku. Aku benar-benar rapuh sekarang. Aku menangis hingga nafas ini seakan berhenti. Aku merasakan tangan ahjussi menepuk-nepuk pundakku. Dia seperti halboji. Memberiku ketenangan saat aku menangis. Tanpa sadar aku menangis didekapan ahjussi. Dadaku sangat sakit. Bahkan aku merasa sebentar lagi aku akan kehabisan nafas. Aku hanya menangis.

“mengapa aku harus dilahirkan dengan semua keadaan ini ahjussi? Tidak bisakah aku hidup normal? Aku ingin keluarga yang menemaniku makan, bercenda-gurau disaat senggang, dan pergi berekreasi bersama disaat libur musim panas… aku merindukan saat itu ahjussi…” aku semakin terisak. Ahjussi membiarkanku mengeluarkan semua penatku. Pikiranku. Semuanya yang selama ini aku pendam.

Sesampainya dirumah badanku lemas. Aku meminta tolong pada ahjussi untuk mengantarku ke kamar. Aku tidak tau ternyata sudah ada sungmin oppa sudah ada didalam. Aku terlambat menyembunyikan wajahku yang masih basah karena air mata. Mataku sudah sangat bengkak. Orang pasti langsung tau aku baru saja menangis.

“Ya!! lee young na? waegereyo?” sungmin oppa mendekatiku. Dia menatap mukaku. Aku hanya tersenyum.

“gwencana oppa. Aku lelah. Bolehkah aku kembali ke kamar?”

- Lee Sungmin POV-
Aku membiarkannya masuk ke kamar. Aku mencari Ahjussi. Aku harus tau apa yang sebenarnya terjadi.

“ahjussi, ada dengan Young Na? Demi Tuhan jangan membuatku semakin menjadi kakak yang tidak becus mengurus adik satu-satunya! Tolong ceritakan semuanya Ahjussi”

“Baiklah tuan… tapi sebenarnya nona Young Na tidak pernah cerita hal yang sebenarnya. Saya hanya akan bercerita seperti yang saya lihat saja” ahjussi mulai bercerita.

Aku kembali ke dorm. Aku naik ke lantai 11, ternyata Semua member sedang bersantai disini karena waktu off sehari yang diberikan manajer pada kami. aku membuka pintu kasar.

“Ya! Lee sungmin! Kau bisa menghancurkan pintu itu!” Heechul hyung membentak.

“mianhae hyung. Tapi aku ingin bertanya pada kalian semua. Ada yang tau dimana dormitory SS501 ?” mereka semua terdiam. Memandangku aneh.

“waegereyo hyung?” Ryeowook bertanya.

“ada yang tau atau tidak?” aku bertanya sekali lagi. Semuanya menggeleng tanda tak tau.

“Chakamaneyo, sepertinya aku tau hyung. Aku pernah melihat mereka keluar dari sebuah apartment bersama-sama saat aku lewat apartment mereka. Semoga saja apartment mereka belum pindah”

“Kau ikut aku Kyu! Sekarang!” aku sedikit membentak. Aku tidak mendengarkan Heechul hyung dan Leeteuk hyung yang terus bertanya. Kyu meminta agar dia saja yang mengendarai mobilku karena melihat emosiku yang bisa saja mengancam nyawanya dan nyawaku di perjalanan nanti. Sesampainya aku di apartment, sangat mudah untuk mencari dilantai SS501 tinggal. Hampir semua boyband mengalami hal sama di dormitory mereka. Corat-coret disepanjang dinding dormitory. Jadi sangat mudah mengetahui dilantai mana mereka tinggal. Aku memencet bel apartment. Aku sebisa mungkin meredam emosiku. Pintu terbuka dan Voila.. Young saeng sendirilah yang membukakan pintu. Aku melayangkan bogem mentah padanya. Dia terhuyung mundur. Kyu sudah berhasil menahanku.

“KAU NAMJA CHINGU ADIKKU KAN? SEKARANG KAU MENCAMPAKANNYA SETELAH DIA CACAT HAH?” aku kehabisan kesabaran. Young saeng masih memegangi tepi bibirnya yang sekarang sedikit berdarah. member SS501 yang lain keluar dari kamar karena mendengar kegaduhan.

“Ya!! ada apa ini??” Hyun Joong berada di tengah-tengah antara aku dan Young saeng sekarang. Secara tiba-tiba Young saeng berhasil memukulku sekarang. Hyung Joon menahannya dan Kyu masih mengunci tubuhku. Aku masih berontak.

“DAN KAU!! KAKAK DARI LEE YOUNG NA YANG TIDAK PERNAH SEKALIPUN PERHATIAN DENGAN ADIK SATU-SATUNYA!” dia tidak kalah keras berteriak.

“semuanya berhenti berteriak!Sungmin-ssi.. tolong mengerti ini adalah dormitory kami. kau tidak punya hak untuk membuat gaduh disini” Hyun Joong menenangkan kami. aku masih menatap Young Saeng marah.

“mianhae.. tapi aku ingin mencari kejelasan dari mulut Young Saeng sendiri”

“apa yang ingin kau tanyakan? Kau ingin bertanya mengapa Young Na menangis kemarin?”

“Ya! hyung! Kenapa kau tidak sopan? Panggil dia hyung..” si maknae Hyung joon memperingatkan hyung-nya itu

“Dia tidak pantas di panggil hyung! Dia bahkan tidak pernah menganggap adiknya ada!” aku sudah hampir memukulnya lagi tapi kyu berhasil menahanku.

“apa pernyataanku salah? Kau bahkan tidak pernah tau alasan mengapa Young Na selalu menutup dirinya. Itukah yang disebut kakak? Tidak pernah tau keadaan adiknya yang sebenarnya. Kau mungkin juga tidak pernah tau alasan mengapa Young Na selalu menyembunyikan identitasnya selama ini.” Aku terdiam. Dia benar.

“jangan bertindak seakan kalian mengenalku” aku berbalik dan menyadari Young Na sudah ada di sana bersama ahjussi. Kyu melepasku begitu juga Hyung joon yang melepaskan Young saeng.

“aku yang mengenal diriku sendiri. aku yang tau diriku sendiri. jangan berlagak kalian mengenal hidupku” dia menatapku dan Young saeng dengan air mata yang hampir terjatuh.

“aku tidak butuh kalian memperhatikanku! Urusi saja hidup kalian sendiri!” Young Na bersiap pergi. Aku yakin dia menangis sekarang. Aku bersiap mengejarnya tapi Young Saeng mengentikanku.

“aku sangat mencintainya. Bahkan dengan kondisinya yang seperti itu aku masih tetap mencintainya. Aku bukan namja chingunya. Tapi rasa cintaku tidak pernah berkurang untuknya. Aku mencintainya. Sangat mencintainya.” Aku mendengar nada suaranya bergetar. Walaupun aku seorang pria, tapi aku bisa merasakan rasa cinta yang teramat dari Young Saeng untuk Young Na.

~ Bounce to you bounce ~ bunyi teleponku memecahkan keheningan. Nama ahjussi tertera di layar teleponku.

“Tuan! Tolong saya… Nona pingsan…saya…” aku memutuskan pembicaraan. Aku berlari
meninggalkan ruangan itu. Aku melihat Young Na pingsan di kursi rodanya. Dia tidak pingsan. Dia masih sadar tapi nafasnya tersengal-sengal. Dia memegangi dadanya.

“Young Na?? gwencana?” aku memegang mukanya dan badannya sangat dingin.

“Kyu? Tadi dimana kau memarkir mobil?” aku menaikan nada suaraku.

“aku memarkirnya agak jauh hyung.. aku tidak mau ada yang mengenali…”

“arrggghhh!” aku berteriak. Aku melihat members SS501 datang berlari kearah kami. aku mengangkat tubuh Young Na. dia masih tersengal memegang dadanya. Aku terus mengajaknya berbicara. Ini seperti de javu. Aku pernah mengalami hal ini sebelumnya.

“oppa mohon padamu… sekali lagi bertahanlah” aku berkata padanya saat aku berlari ke arah parkir mobil.

“Hyung… kita pakai mobilku.” aku menerima tawaran young saeng. Sekarang bukan saatnya memenangkan ego.

-Lee Young Na POV-
Aku langsung meminta ahjussi menemaniku ke dormitory SS501 saat tau ahjussi sudah bercerita tentang hubunganku dengan Young saeng pada sungmin oppa. Aku merasa sungmin oppa pasti saat ini sedang ada di dorm SS501 yang mungkin saja salah mengartikan hubunganku dengan Young saeng. Benar saja. Aku mendengar pertengkaran mereka. Dan andai Triple S dan ELF tau idola mereka bertengkar karena sangat menyayangi gadis lumpuh sepertiku, mungkin saat ini aku sudah menjadi bahan ejekan di seluruh korea.

Mereka semua terdiam saat mengetahui keberadaanku. Aku mengutuk diriku sendiri karena membuat semuanya bertambah buruk.

“aku tidak butuh kalian memperhatikanku! Urusi saja hidup kalian sendiri!” aku meninggalkan tempat itu. Aku merasa dadaku sangat sakit sekarang. Aku ingat, aku hanya makan sangat sedikit tadi pagi. Aku tidak memakan obatku. Dan tenagaku hampir habis karena menangis seharian. Aku memegang dadaku. Aku mulai sulit bernafas. aku terisak. Sakit ini benar-benar tidak biasanya.

“ahju….ssi…aku…” aku tidak kuat melanjutkan ucapanku. Sesaat sebelum aku kehilangan kesadaranku aku mendengar seseorang berkata padaku.

“oppa mohon… kali ini bertahanlah” aku akan mencoba bertahan oppa. Aku tidak bisa mengatakannya. Tapi aku memang benar-benar ingin bertahan. Aku belum memberikan kado ulang tahun untuk oppa diulang tahunnya karena aku kecelakan.

Akhir-akhir ini halmonie dan halbojie selalu datang dalam mimpiku. Mereka selalu mengajakku pergi dengan mereka. Aku menyanggupinya. Aku tau akan pergi. Fisikku sudah sangat lemah. Aku tau waktu ku tidak akan lama lagi.

“aku benar-benar akan pergi dengan halboji dan halmonie. Aku berjanji. Tapi biarkan aku memberi kado terakhir untuk oppa. Aku tau oppa sangat menyayangiku. Karena itulah, aku ingin memberinya senyuman dan hadiah terakhir sebelum aku benar-benar pergi”

Saat aku sadar. Oppa dan Young saeng berada di sampingku. Aku merasa badanku sudah ditempeli alat-alat aneh. Aku tau aku dirumah sakit sekarang. Aku melihat mereka sangat mencemaskanku. Aku tersenyum. Aku melihat halmoni dan halboji sedang memandanku dari ujung ruangan. Aku tersenyum pada mereka.

“tunggu aku halmoni..halboji..minnie..aku akan bersama kalian sebentar lagi..” ucapku dalam hati. Mereka mengangguk. Aku tau hanya aku yang bisa melihat mereka sekarang.

Kesehatanku semakin memburuk. Sudah seminggu aku dirumah sakit tapi aku bahkan tidak bisa menggerakan tubuhku. Aku hanya bisa berbaring. Saat oppa, ahjussi, omma, appa dan Young saeng sedang tidak menjagaku. Aku tau ada yang selalu menjagaku. Mereka adalah halmonie dan halbojie.

“halmonie…halbojie…aku sudah tidak kuat lagi…tapi aku belum memberikan hadiah itu pada oppa…bisakah kalian membuatku bisa bangun dari tempat tidur ini…” keesokan harinya dokter mengatakan pada omma dan appa bahwa kondisiku membaik. Aku tersenyum. Itu berarti hidupku memang hanya tinggal sebentar lagi.

- Author POV-
Young Na kali ini meminta bantuan dari ayahnya agar dia bisa menjadi bintang tamu dalam suatu acara dimana super junior juga menjadi bintang tamu disana. Ayahnya menuruti permintaan putrinya tersebut.

Keesokan harinya Young Na yang ditemani oleh ahjussi datang keacara tersebut. acara itu bertajuk ‘miracle’. Mewujudkan impian seseorang melalui idolanya. Sungmin sangat terkejut melihat Young Na berada dihadapannya. Tak terkecuali semua member super junior.

“annyeonghaseo.. Lee young na imnida” young na memperkenalkan dirinya.

“Young Na-ssi… apakah kau fans super junior?” Young Na mengangguk.

“siapa member yang paling kau sukai?” pembawa acara itu bertanya lagi

“Lee sungmin…” itu membuat semua ELF berteriak.

“ah… Young Na-ssi… apa impianmu selama ini?”

“aku ingin memberi sebuah hadiah untuk oppaku. Harusnya aku memberi kado ini pada saat ulang tahunnya tapi saat itu aku kecelakaan dan aku belum sempat memberikan hadiah ini pada oppa” suasana menjadi hening

“apa hadiah yang ingin kau berikan pada oppa mu?”

“aku dapat menyanyikan sebuah lagu Marry you milik super junior didepan orang banyak.” Lee young na tersenyum.

“hanya itu?”

“Ne…karena hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang…aku sering memainkan lagu itu dulu dengan oppa” Young na menuju sebuah piano dengan kursi rodanya. Dia tidak bisa memainkan piano bila masih diatas kursi roda. Dia berusaha memindahkan badannya dari kursi roda ke kursi untuk bermain piano. Lee sungmin bangkit dari duduknya dan mengangkat tubuh young na dan memindahkannya. Suara yang tadinya hening menjadi sangat ramai sekarang. ELF berteriak iri melihat sungmin menggendong young na. mereka masih tidak tau bahwa young na adalah adik perempuan sungmin. Young Na membungkukan tubuhnya tanda terima kasih pada sungmin. Dia tidak berani menatap mata oppanya itu. Sungmin kembali ke tempat duduknya.

Young Na mulai memainkan nada awal marry you. Tanpa dikomando semua ELF ikut bernyanyi di bagian rap awal..

Geudaereul saranghandaneun mal pyuhngsaeng maeil haejugo shipuh
Would you marry me? Nuhl saranghago akkimyuh saragago shipuh
Geudaega jami deul ddaemada nae pare jaewuhjugo shipuh
Would you marry me? Iruhn naui maeum huhrakhaejullae?

Pyuhngsaeng gyuhte isseulge (I do) Nuhl saranghaneun guhl (I do)
Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh (I do)
Nuhreul jikyuhjulge (My love)

Hayan dressreul ibeun geudae tuxedoreul ibeun naui moseup
Balguhreumeul matchumyuh guhdneun woori juh dalnimgwa byuhre
I swear guhjitmal shiruh uishimshiruh
Saranghaneun naui gongju Stay with me

Wooriga naireul muhguhdo wooseumyuh saragago shipuh
Would you marry me? Naui modeun nareul hamgge haejullae?

Himdeulgo uhryuhwuhdo (I do) Neul naega isseulgge (I do)
Woori hamggehaneun manheun nal dongan (I do) Maeil gamsahalge (My love)

Orae juhnbutuh nuhreul wihae junbihan
Nae sone bitnaneun banjireul badajwuh
Oneulgwa gateun maeumeuro jigeumui yaksok giuhkhalge
Would you marry me?

Young Na menyanyikan lagu itu dengan sangat bagus. Suara riuh tepuk tangan menggema di studio. Tapi sesaat kemudian terdengar suara jeritan dari penonton yang melihat acara tersebut. Young Na jatuh pingsan. Sesaat setelah dia mengatakan…

“oppa…hanya ini yang bisa aku berikan untukmu…mianhae oppa bila ini menjadi hadiah terakhirku padamu” darah keluar dari hidung young na. dan sungmin menangkap tubuh young na sesaat sebelum tubuh young na menyentuh lantai. Sungmin memeluk adiknya erat.

“YOUNG NA!!!JANGAN BERKATA HAL BODOH ITU!! OPPA MOHON” ucapnya masih dengan memeluk erat tubuh young na. Dia tidak mempedulikan lagi kamera yang masih menyala dan suara penonton.

Sungmin seperti kehilangan tenaganya saat mendengar kata-kata young na. dia tidak bisa mengangkat tubuh young na. siwon dan donghae mengambil alih tubuh young na dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Kejadian yang sama seperti 2 bulan yang lalu… semua orang menunggu di depan unit gawat darurat. Tapi kali ini bukan hanya member super junior tapi orang tua young na dan ahjussi juga menunggu didepan ruangan itu.

Kali ini Tuhan benar-benar tidak memberi lagi waktu untuk Young Na.. dia benar-benar sudah tidak mempunyai tenaga untuk bertahan.. young na kembali pada-Nya.. setelah impian terakhirnya bisa benar-benar dikabulkan..

Tangis pun pecah. Sungmin langsung masuk keruangan putih itu dan melihat Young Na sudah tertutup kain putih.

“Young Na…jangan bercanda dengan oppa…ini benar-benar tidak lucu…kau tidak boleh meninggalkan oppa terlebih dulu…young na…bangunlah” sungmin memeluk tubuh young na yang sudah tak bergerak lagi. Pelukannya semakin erat. Tangisnya pecah.

“oppa sangat menyayangimu young na…oppa mohon bangunlah…biarkan oppa mengatakannya secara langsung padamu…aku ingin kau mendengarnya langsung…young na” Leeteuk berusaha menenangkan sungmin. omma pingsan sesaat setelah melihat tubuh young na untuk terakhir kalinya.

“Young Na…anakku…mianhae… berjanjilah pada appa kau akan menemukan kebahagianmu disana…” airmatanya keluar. Dia telah kehilangan anak perempuan satu-satunya.

Di acara pemakaman, sorot media tidak pernah lepas dari sosok sungmin. Kini semua orang telah mengetahui siapa gadis yang bersama lee sungmin di suatu mall. Gadis yang mengalami kecelakaan didepan kantor SM entertainment dan siapa gadis yang menyanyikan marry you untuk oppanya. Dia adalah adik perempuan lee sungmin.

ELF dari korea, china dan jepang datang untuk ikut berbela sungkawa. Mereka seperti bisa merasakan perasaan hancur yang dirasakan oleh lee sungmin. Mereka semua membawa bunga mawar untuk ditaruh ditempat peristirahatan terakhir young na.

Sungmin memegang foto Young Na. mengantar young na ke peristirahatannya yang terakhir. Young Na sangat mirip dengan sungmin. Matanya..senyumnya..semuanya sama. Hanya saja, mata young na selalu memperlihatkan kesedihan. Sungmin memegang foto itu erat. Foto adik satu-satunya…

Semua member SS501 datang ke acara pemakaman. Dan Young saeng terlihat tidak bisa lagi menahan air matanya. Dia kehilangan gadis yang dari dulu dicintainya. Gadis pertama yang menolak cintanya tapi dia juga gadis pertama yang membuat Young Saeng memperjuangkan cintanya selama 4tahun. Gadis itu sekarang telah meninggalkan semuanya. semua orang yang menyayanginya. Gadis itu meninggalkan young saeng tanpa young saeng pernah mengetahui perasaan si gadis padanya.

Sama seperti sungmin, Young saeng tidak mempedulikan banyak kamera menyorotnya sekarang karena sekarang dia jatuh terduduk dengan tangis yang tidak bisa lagi dia bendung. Lee Young Na meninggalkannya. Bukan hanya 3 tahun tapi selamanya.

Ada suatu pemandangan yang membuat orang-orang yang datang keacara pemakaman tersebut semakin terharu. Anak-anak panti asuhan yang dulu pernah ditolong oleh Young Na datang dengan membawa mawar putih.

“Young Na onnie…hansahamnida… aku dan oppa sekarang masih bisa tinggal di panti asuhan yang dulu karena onnie.. onnie harus bahagia disana…” gadis kecil itu memberikan mawar putih pada pusara young na.

“apakah kau oppa nya Young na onnie?” gadis kecil itu menatap sungmin

“onnie pernah bercerita padaku kalo dia punya seorang oppa sangat hebat. Onnie menyuruhku untuk selalu menyayangi oppaku.”

“noona juga berpesan padaku agar aku selalu menyayangi adikku. Aku akan selalu menjaga adikku karena sekarang hanya dia yang aku punya…”kakak dari gadis kecil itu memberikan sebuah mawar putih untuk sungmin.

“hyung, noona pernah mengatakan padaku, dia sangat bangga mempunyai oppa sepertimu…” sungmin duduk berlutut didepan 2 anak kecil itu.

“gumawoyo… jaga adikmu baik-baik… Young Na noona pasti akan sangat bahagia bila melihatmu bisa menjaga adikmu dengan baik..” sungmin memeluk kedua kaka beradik itu. Tangisnya kembali pecah melihat begitu banyak orang yang menyayangi Young Na.

Sungmin dan kedua orang tuanya kembali ke rumah setelah pemakaman selesai. Hanya isak tangis omma yang terdengar sesampainya di rumah megah ini. Dulu ada sosok Young Na yang akan menyambut mereka bila mereka pulang ke rumah. Sekarang rumah ini benar-benar kehilangan tawanya.

Semua orang masih berkumpul di ruang keluarga. Dulu tempat ini adalah tempat favorit young na. belajar, menonton tv, bermain dengan komputernya sampai terkadang dia tertidur di ruang keluarga ini. Sungmin kembali mengeluarkan air matanya bila mengingat –ingat masa itu.

“Tuan besar..nyonya.. dan tuan… sebelum meninggal, nona memberikan ini pada saya..” ahjussi memberikan 2 buah keping dvd yang bertuliskan.. untuk appa, omma dan oppa.. sedangkan keping satunya hanya bergambar hati.

“dan ini adalah notes yang selalu dibawa nona..” sungmin menerima notes yang bertuliskan ‘what if’ didepannya. Sungmin menyalakan player dan memasukan cd nya.

Young na duduk dikursi rodanya. Video itu diambil di kamarnya.

“annyeong appa…omma…oppa…” dia tersenyum

Aku sebenarnya tidak ingin membuat video ini. Aku hanya ingin menulis di notes ini tapi aku tau waktu ku tidak akan benar-benar lama lagi. Tiba-tiba aku ketakutan suatu saat nanti kalian akan melupakan wajahku. Karena itulah aku membuat video ini…

Appa…
Kau adalah appa yang sangat hebat. Appa sangat menyayangi omma. Cinta kalian berdua membuatku iri…
Appa sangat hebat. Selalu berjuang untuk puluhan ribu karyawan appa yang ada di korea maupun di jepang…

Aku juga tau, appa sangat menyayangi ku dan sungmin oppa. Appa tidak benar-benar membenci sungmin oppa. Appa hanya sedikit kecewa saat sungmin oppa lebih memilih menjadi anggota super junior dibandingkan meneruskan perusahan appa.
Tapi aku tau, appa juga rindu dengan sungmin oppa. Aku pernah melihat appa menangis saat melihat foto sungmin oppa. Aku juga tau, appa selalu datang ke gereja setiap sungmin oppa berulang tahun untuk mendoakan yang terbaik untuk sungmin oppa…

Annyeong omma…
Kau sangat cantik omma. Aku benar-benar kalah cantik darimu. Aku sangat iri padamu Karena appa sangat mencintai omma.
Mianhae omma, karena aku tidak pernah berhasil membuat omma tertawa riang seperti dulu lagi. Aku selalu membuat omma khawatir.. mianhae omma..

Jika saja di kehidupan ini aku diperbolehkan hidup lebih lama.
Aku akan sangat bahagia bila bisa menikah. Aku ingin menjadi seseorang yang seperti omma. Sangat menyayangi keluarganya.

Aku selalu merawat bunga-bunga omma selama omma berada di jepang. Tapi kalau aku sudah tidak ada, siapa yang akan merawat bunga-bunga itu? Pekerjaan ahjussi dudah cukup banyak..
Kalau saja bunga-bunga itu bisa ikut aku bawa kesana..aku akan sangat bahagia merawatnya..

Omma, akhir-akhir ini halmonie dan halbojie selalu menemani hari-hari ku. Aku sangat merindukan mereka omma. Mereka sekarang tidak harus menahan sakit karena penyakit mereka. Mereka sudah bahagia disana. Aku juga akan bahagia disana omma..

Omma jangan menangis terus… nanti kecantikan omma bisa hilang…
Omma harus bahagia… jangan mengkhawatirkan aku omma… halboji dan halmonie akan menjagaku sekarang…

Oh ya appa..aku akan merawat Minnie lagi disana. Aku juga sangat rindu Minnie..
Hansahamnida oppa… aku akan selalu mengingat appa…

Annyeong oppa…
Oppa, kenapa kau begitu tampan?

Lee sungmin oppa. kau adalah oppa ku satu-satunya. Appa sangat-sangat menaruh harapan pada oppa untuk melanjutkan perusahaannya. appa sangat menyayangi oppa. Malah bisa dikatakan, appa seakan hanya mempunyai satu anak, yaitu Sungmin oppa. Aku sangat berbeda dengan mu oppa. Kau sangat pintar sejak kecil. Kau selalu mendapat beasiswa pada saat sekolah. Walaupun oppa punya badan kecil tapi oppa sangat jago martial art. Sedangkan aku? Terlahir setelah oppa kelas 3 SD. Yang bawaannya selalu sakit-sakit-an. Tidak pernah benar-benar menguasai pelajaran dengan baik.

Karena itulah, aku tidak pernah mau sekolahkan di sekolah oppa. Aku memilih bersekolah di sekolah biasa. Aku tak mau membuat malu siapapun.

Mianhae oppa… aku tidak pernah bisa membanggakanmu…
Jongmal mianhae oppa…

Aku merasa aku tidak pernah pantas berada di keluarga ini. Aku tidak pantas mendapat kasih sayang dari orang-orang hebat seperti appa, omma dan oppa..
Karena itulah aku selalu menutup diri dari siapapun.
Aku tidak mau kalian malu atas semua yang aku lakukan..atas semua kekuranganku..

Jika saja ada kehidupan mendatang..
Aku akan meminta pada tuhan untuk tetap menjadi anak appa dan omma.. aku juga akan memaksa Tuhan untuk tetap menjadikaku dongsaeng oppa..

Jika saja aku bisa kembali ke waktu dulu..
Aku tidak akan menutup diriku seperti ini..

Aku akan bangga berkata pada dunia bahwa aku adalah anak pengusaha Lee..
Aku mempunyai appa dan omma yang hebat..
Dan aku akan berani berkata pada teman-temanku kalau aku adalah adik lee sungmin..

Mianhae oppa..
Aku tidak pernah mau dikenalkan pada member super junior yang lain..
Aku tau oppa sangat menyayangiku..
Maukah oppa mengabulkan permintaanku?? Bila oppa sedang tidak ada schedule yang padat, maukah oppa tidur dirumah? Membantuku merawat bunga-bunga omma?

Aku sebenarnya sangat ingin mengatakan hal ini langsung pada oppa, tapi aku tidak pernah bisa..
Oppa… aku sangat bangga menjadi adikmu..
Saranghae oppa… jongmal saranghae…

Jangan pernah berhenti menjadi seorang bintang oppa…
Aku sangat suka melihatmu berada diatas panggung dengan jutaan ELF yang selalu men-support mu…
Kau tidak boleh hancur hanya gara-gara aku…

Aku menyayangi oppa…
Aku hanya minta satu hal… bila nanti oppa menyanyikan lagu Marry you..bisakah oppa memikirkanku??

Karena Jika saja aku masih punya waktu..
Aku ingin menikah…

Annyeong Ahjussi…
Kau semakin tua sekarang.. Jaga kesehatanmu ahjussi..

Hansahamnida telah menemaniku selama ini..
Mianhae bila aku selalu merepotkanmu..
Kau sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri..

Ahjussi..
Sebentar lagi pekerjaanmu akan sedikit berkurang
Kau tidak lagi harus mengingatkanku meminum obat.. kau juga tidak harus memeriksa setiap makanan yang akan aku makan..
Mianhamnida karena aku selalu merepotkanmu dari kecil hingga sekarang..
Aku sangat menyayangimu ahjussi…

Oppa…
Maukah kau memberikan cd ini pada Young Saeng?
Jangan marah padanya oppa…
Dia tidak pernah meninggalkanku..
Aku sangat mencintainya oppa tapi egoku membuatku membiarkannya memilih gadis lain. Aku tidak pantas untuknya…
Berbaikanlah dengannya oppa… aku tidak mau orang yang aku sayang saling membenci..

Kaset itu habis… Tangis omma semakin kencang… appa hanya bisa memeluk dan berusaha menenangkan omma. Perasaan appa juga sama hancurnya dengan omma. Gadis kecilnya sudah benar-benar dewasa tapi dia tidak pernah menyadarinya. Sekarang dia bahagia disana.

Sungmin sekarang berada di dormitory SS501. dulu dia kesini dengan emosi yang meluap tapi sekarang dia merasa dia akan bertemu dengan Young Na. bukan. Dia akan menemui orang yang dicintai Young Na.

Hyun joong membuka pintu apartment dan mengatakan Young Saeng belum keluar dari kamar sejak pemakaman. Bahkan dia harus dipaksa makan oleh Hyung joon agar mau makan hanya satu sendok. Dia benar-benar hancur. Sungmin mendatangi kamarnya.

“young saeng..ada yang ingin aku sampaikan padamu…bisakah kita berbicara?” Young saeng keluar dari kamar. Penampilannya benar-benar kacau. Tidak ada aegyo yang biasa dia tampilkan. Sekarang hanya ada lingkaran hitam disekitar matanya. Dia tidak tidur 3 malam ini.

Sungmin memberikan CD titipan Young Na untuk young saeng. Dia masih bingung karena sungmin tidak mengatakan apa-apa.

“kau lihatlah sendiri…” sesaat sebelum sungmin beranjak pergi dia memberikan notes yang biasa dipegang oleh young na.

“kau lebih berhak menyimpannya… kau bisa tau seberapa besar rasa cinta young na untukmu lewat notes ini… dia sangat mencintaimu…” Young saeng memegang erat notes itu. Sungmin pamit pulang. Member SS501 yang lain mengerti bahwa Young saeng butuh waktu sendiri.

Young saeng membuka notes itu. Betapa terkejutnya dia karena di halaman pertama terdapat kalimat “Saranghae” dengan fotonya dibawah tulisan itu. Halaman selanjutnya hanya terdapat namanya.. halaman selanjutnya masih tetap sama.. nama young saeng disana..

“aku menulis setiap namamu dengan doa yang terselip didalamnya.. aku tidak tau mengapa aku sangat mencintaimu… inilah caraku mencintaimu…hanya dengan mendoakanmu bahagia… saranghae Young Saeng… jongmal saranghae…”

Young saeng menuju player dan memainkan cd yang tadi diberikan lee sungmin. Perasaan rindu itu muncul saat melihat wajah young na disana..

Annyeong Young Saeng…
Aku sangat tidak sopan ya? harusnya aku memanggilmu oppa kan?? Kau seumuran dengan sungmin oppa tapi aku malah selalu memanggilmu oppa..
Mianhae young saeng…

Kenapa kau mencintaiku? Pertanyaan itu yang selalu ada tiap aku memikirkanmu..

Kau bintang young saeng.. aku yakin banyak sekali gadis – gadis diluar sana yang mencintaimu…
Kenapa kau masih mencintaiku setelah berulang-ulang kali aku menolakmu?
Kenapa kau masih menungguku padahal aku harus bersekolah di amerika?
Dan kenapa kau masih mencintaiku disaat fisikku sudah tidak sempurna?

Kau tau, rasa cintamu menyiksaku!
Aku seperti orang yang sangat jahat karena selalu mengacuhkanmu..

Tapi ada satu hal yang ingin aku katakan pada mu..
Aku menolakmu bukan karena aku tidak mencintaimu…
Aku sangat mencintaimu… jongmal saranghae…

Tapi beginilah caraku mencintaimu..
Membiarkanmu melupakanku dan mencintai gadis lain..
Aku bukan bintang young saeng…
Aku hanya gadis lemah dan tidak ada yang bisa kau banggakan dariku..

Jangan terlalu lama memikirkanku..
Kau masih punya SS501 dan triple S…
Kau harus bangkit.. jangan selalu memikirkanku..
Bukankah kau menyuruhku untuk bahagia??
Aku akan bahagia disana…
Aku berjanji padamu aku akan bahagia disana…
Jaga kesehatanmu…
Aku tidak mau melihatmu sakit apalagi gara-gara aku..

Kau harus berjanji, kelak bila kau sudah menemukan gadis yang mencintaimu, kau harus melupakanku…
Kalaupun kau tidak bisa melupakanku, kau harus mencintai gadis itu seperti kau mencintaiku…
Cintamu sangat membahagiakan..
Dan gadis itu akan beruntung bila kau memberikan cinta itu penuh untuknya…

Saranghae young saeng… jongmal saranghae…
-THE END-

No comments:

Post a Comment

what are you thinking about me???