Tuesday 29 March 2011

Review of eslgold website




http://www.eslgold.com/speaking.html is a website that especially consists of the material of learning and teaching English. There are many categories to improve students’ English skills in this website, such as speaking, listening, reading, writing, pronunciation, grammar, vocabulary, business, Exercise of TOEFL/TOEIC and Idiom.

Through this website, teacher can give a media for the students to learn English more fun. For Example, if the teacher wants to improve students’ speaking skill, this website will provide the dialog and the students can listen the audio from the native speaker and then they can repeat the dialog after they hear the audio.

The website also provides levels of the skill. The first level is low beginning. The students can try to speak with easy level of the conversation. If the students can reach the level, they can improve their skill in the other level. There are high beginning, low intermediate, high intermediate and advance level.

I think the website is categorized as a website that provides the complete version of skills. You can try to improve not only speaking skill but the other skills. There are many materials that can provide your lesson and it will not make you bored.


http://www.eslgold.com/speaking.html

Descriptive text

Do you know the example of descriptive text?

Have you ever describe something and tell the description to your friends?

I'll give you some examples of description text.


Look at this text.

SEOUL TOWER




The name of the most magnificent landmark which is viewable from almost anywhere in the city is Seoul Tower, Seoul. Reaching to 480 meters above sea level, this excellent landmark was constructed on a 262 meter peak in Namsan Park. It is the mostly viewed sightseeing spot in Seoul. When the climate and pollution levels lend a hand, watching the observation tower allows you to notice the total city and nearby areas.





Because of the panorama, many local dwellers as well as tourists enjoy climbing up here for early morning work out or for a quixotic walk after dark. For this reason, the place is so famous.

--------------------------------------------------------------------------


Now, Do you know what is descriptive text?

Descriptive text is a text that is describe particular place/ thing/ person


Text Organization:

1. Identification (mention the special participant)
2. Description (mention the part, quality, and characteristics of subject being described)


Have you understood about the material?

Now, Let's move on to the next activity.

Have you listened the radio? Or the audio that is describe something?


Now, I'll give a task. Let me give you the instruction.

First, Listen to 'what does she look like' audio below. you can download the audio or you can click play and listen to this audio.

Second, do the test
after you listen the audio.


Describing People



Describing people-what does she look like.mp3




And this is the test.
Now, You can do your test. Good Luck for you! :)

Monday 28 March 2011

Website for teaching speaking




http://freeenglishnow.com/ <==== this website support a lot of text for improve our oral skill. but there is no audio in this website.

http://www.eslgold.com/speaking.html <=== In this website, there are many examples of text or dialog. and you can download the audio for each text.

Sunday 20 March 2011

QUIZ!!

Transcript of What does she look like's audio

After you listen the dialog of the audio. This Transcript will help you to answer the question above.

I.
Girl : Hey, Where’s walter?
Boy : Who is Walter?
Girl : He is a friend from the Yoga class
Boy : What does he look like?
Girl : He’s short, with curly brown hair. He is usually casually dressed.
Boy : Is he the one in jeans? Talking to the Sarah?
Girl : Oh Yes. That’s Walter. Come on, I’ll introduce you





II.
James : Hey, Joe. Which women is your girlfriend?
Joe : Hmmm.. I don’t see Mariela. She’s wearing black pants and a white shirt. She is very classic.
James : How tall is she?
Joe : She is about medium height with straight blond hair
James : How long is her hair?
Joe : It’s pretty long.
Oh, there she is, on the couch. Let’s go and say hello.





III.
Boy : I think Marcus is here. Do you see him?
Girl : Who is Marcus?
Boy : He is my brother
Girl : What does he look like?
Boy : He is pretty tall with red hair. He’s a little bald.
Girl : What is he wearing?
Boy : He always wears a red shirt. He is very casual.
Girl : I think I see him. Over there.
Boy : yeah. That’s him.




IV.
Tiffany : I can’t find Simone
Jessica : Simone, hmmm… which one is Simone?
Tiffany : She is the woman with short black hair. You talked to her before, remember?
Jessica : How tall is she?
Tiffany : She is really tall and wears funky clothes.
Jessica : Oh right! I remember. I saw her in the kitchen, talking to Joe.



Monday 14 March 2011

Descriptive Audio

Listen to 'what does she look like' audio below. you can download the audio or you can click play and listen to this audio. after you listen the audio, check your transcript and do the test above.

Describing People



Describing people-what does she look like.mp3

Friday 11 March 2011

(FF--One shot-- PG 15+) Going Crazy


~Kim Hee Ran POV~

“Yoboseo.. Eunhyuk~ah.. igo.. aku mau mem..”

“Ran~ah.. aku harus siaran sekarang. Aku akan menelponmu nanti” panggilan terputus. Aku menatap layar teleponku. Selalu begini.

“nona… mau pesan makanan sekarang?” suara pelayan itu membuyarkan lamuananku.

“aku pesan satu chocollato ice” pelayan itu tersenyum padaku. “dengan sedikit gula, nona?” aku mengangguk. Saat ini aku berada di kafe tempat dulu, entah berapa bulan yang lalu, aku dan eunhyuk sering menghabiskan waktu disela-sela jadwalnya yang padat.

Aku menatap layar TV di kafe ini. Masih berita seputar Jonghyun dan shin se kyung. Aku tersenyum.

“bahkan jonghyun yang baru berumur 20 tahun dan baru 1 bulan berpacaran, berani mempublikasikan hubungannya dengan shin se kyung, tapi monyet itu masih belum berani melakukan hal itu” aku tersenyum miris.

Hampir 3 tahun aku menjalin hubungan dengan salah satu main dancer Super junior itu. Lee Hyuk jae. aku tau, masuk kedunia pribadi super junior berarti harus mau dirahasiakan dan merahasiakan hubungan ini. Hanya keluarga ku yang tau aku menjalin hubungan dengan Eunhyuk. Sekarang orang tuaku berada di Jepang, dan aku benar-benar sendiri bila sedang desperate dengan hubunganku. Dan eunhyuk tidak pernah menyadari hal ini.

“pabbo yeoja!! Mengapa kau sangat mencintai Namja itu? Namja yang hanya punya waktu untukmu 3 jam dalam seminggu. Yang hanya akan mengabari keadaannya bila kau yang menanyakan dan tidak akan bertemu denganmu kecuali kau marah besar padanya” aku merutuk dalam hati.

Benar dugaanku. Eunhyuk tidak menepati janjinya lagi. Menelponku. Jam dikamar apartmentku sudah menunjukan pukul 3 pagi. Dan aku masih menunggu.

“apakah aku benar-benar tidak ada lagi dipikiranmu,hyuk jae?” pipiku basah. Entah sudah berapa sering air mata ini jatuh hanya untuknya. Memikirkannya dengan semua label yang diterimanya, cassanova, playboy, atau apalah itu sudah cukup membuktikan eunhyuk bisa menaklukan 100 wanita sekaligus bila dia mau.

“Aku sangat merindukanmu..pabbo!!” aku mulai terisak. Sungguh, aku sangat mencintainya. Dan sama sekali tidak bertemu dengannya hampir 1 bulan ini membuatku berfikiran gila. Aku sangat merindukannya tapi yang aku rindukan sepertinya sedang menikmati pekerjaannya.



Di depan gedung SM Entertainment…

“kau sudah sangat keterlaluan Lee hyuk jae!” aku membatin emosi. Aku hanya tidur 2 jam tadi malam untuk menunggu telepon darinya. Dan tadi pagi aku berharap setidaknya ada pesan darinya tapi sampai saat ini kata ‘My hyukjae’ tidak tertera di layar teleponku.

Aku naik ke tempat latihan super junior dilantai 2. Dari luar ruangan sudah terdengar dentum lagu. Aku mengurungkan niatku untuk masuk keruangan itu dan memilih untuk menunggu didepan ruangan sampai latihan selesai. Sekali lagi, aku menunggunya padahal saat ini aku dan eunhyuk hanya terpisah sebuah tembok dan pintu.

Setelah menunggu hampir 2 jam, pintu ruang latihan terbuka. Para member sedikit terkejut melihatku. Aku membungkuk menyapa mereka.

“annyeong oppa” aku tersenyum menyapa para member.

“kenapa kau tidak masuk?” Heechul bertanya padaku

“aah.. aku baru saja datang” aku berbohong. Tapi 2 jam menunggu eunhyuk memang hal yang biasa. aku bahkan pernah dibuatnya menunggu hampir 3 jam diacara kencan kami.

“dia masih didalam. Masih ingin berlatih untuk special stage” Sungmin sepertinya bisa mengerti gerak mataku yang daritadi sibuk melihat kearah ruang latihan. Aku tersenyum dan meminta ijin untuk kedalam.

Eunhyuk masih terlihat berkonstrasi pada gerak tarinya dan masih tidak menyadari keberadaanku.

“bahkan diruangan yang penuh kaca ini, kau tidak bisa melihatku?” aku kembali membatin.

“Hee Ran?” Donghae datang dari belakangku. Eunhyuk menghentikan dancenya setelah mendengar namaku.

“annyeong…” aku menyapa sahabat dari kekasihku ini “masih harus berlatihkah? Kalau seperti itu aku keluar dulu saja” aku merasa tidak enak karena 2 main dancer ini sepertinya masih ingin melanjutkan latihannya.

“Anii.. aku sudah ditunggu Nara.. dan sepertinya berlatih dari tadi pagi sudah sangat cukup untuk next performance kita” Deg! Donghae saja masih punya waktu untuk bertemu dengan kekasihnya sedangkan eunhyuk? Aku tidak yakin dia ingat padaku bila sekarang aku tidak menemuinya.

“aku pergi dulu… annyeong…” Donghae menutup pintu latihan dibelakangku.

“masih ingin berlatih?” aku menyindirnya. Dia mematikan music dan mengambil handuk kecilnya kemudian menghampiriku. Bila harus kutumpahkan semua marah ini, aku bisa melakukannya sekarang. Tapi sekali lagi, cintaku masih menggunakan logika. Dan membuat malu makhluk didepanku saat ini bukanlah hal yang membanggakan.

“kita perlu bicara, lee hyuk jae” aku hanya perlu mengatakan itu dan berniat meninggalkannya. Dia tau harus ‘berbicara’ dimana bila dalam situasi seperti ini.

“chakaman… aku akan berganti pakaian. Kita berangkat sama-sama” dia mencekal tanganku. Menahanku.

“jangan bodoh! ELF sedang ada diluar gedung. Kau belum berani mempubikasikan hubungan kita kan?” aku melepaskan cekalan tangannya dan pergi menjauh.

Aku baru berada di taman ini selama 15menit tapi aku sudah mendengar suara mobil yang diparkirkan.

“wow, ini adalah waktu menunggu tercepatku selama aku berpacaran denganmu lee hyuk jae” aku kembali menyindirnya. Aku masih menahan semua emosiku saat ini. Mencoba mencapai akal sehatku untuk tetap mempertahankan hubungan ini.

“Kalau kau masih terus menyindirku, aku akan pulang sekarang Hee ran” dia tak kalah ketus dariku.

“Pulang saja.. bukankah ada aku atau tidak akan sama saja untukmu?” kali ini eunhyuk menatapku tajam. Aku berani menatapnya. Kalau dia masih peka, dia akan menemukan kelelahan di mataku. Tapi sepertinya dia hanya bisa melihat mata seorang kekasih yang sedang marah tanpa alasan.

“Mworago?jangan menambah urusanku dengan kemarahan tanpa sebab mu ini, Hee ran!”

“Gereu!! Aku memang bukan urusanmu lagi lee hyuk jae! duniamu hanya tentang Super junior, elf, sukira, dan berbagai variety show itu! Aku bahkan sangsi kau masih ingat ada aku didunia ini”

“Mwoya ige? Apa yang ingin kau bicarakan?” nada bicaranya mulai meninggi

“tsk! Tidak perlu. Aku tidak ingin merusak mood main dancer super junior yang akan perform sore ini. Terimakasih telah meluangkan waktumu” aku pergi dari hadapannya. Sekuat mungkin menahan air mataku. Eunhyuk kembali mencekal pergelangan tanganku.

“jangan begini Hee ran.. ayo kita bicara” secara mengejutkan, nada suaranya melunak. aku masih memalingkan wajahku dan melepaskan cekalan tangannya.

“besok. Aku akan menunggumu. Terserah kau akan datang atau tidak. Aku akan menunggumu.” Aku bergegas naik ke mobilku. Mengacuhkannya.



~Eunhyuk POV~

Aku rasa badanku sudah hampir remuk dengan semua kegiatan yang padat ini. Dan pagi ini aku harus kembali berlatih untuk special stage disalah satu acara music besok.

“Hyuk Jae.. ayo makan!” ajak Leeteuk hyung setelah hampir 5 jam kami berlatih. Aku menggeleng. Aku rasa lebih baik aku disini. Aku masih belum mantap dengan gerakanku.

“anii.. hyung. Aku akan menyusul kalian setelah ini” mereka meninggalkanku.

“Eunhyuk~ah.. aku titip tas ku sebentar. Aku harus mengangkat telepon ini”

“eeeuumm…” aku kembali menyalakan music dan kembali berlatih.

“Hee~Ran?” aku menghentikan latihanku. Dan aku melihat gadis itu sudah berdiri dipintu. Entah sudah berapa lama. Melihatnya, membuatku teringat, aku berjanji padanya untuk menelponnya tadi malam.

Aku bisa membaca dari matanya. Ada amarah yang terpendam disana. Tapi seorang Hee ran tidak akan menumpahkan semua kesalnya disini. Ditempat umum. Dia ingin berbicara denganku dan aku tau dimana tempat yang ia maksud.

Melihatnya begitu kacau dengan lingkaran panda disekitar matanya yang menandakan dia tidak tidur nyenyak tadi malam, membuatku mengajaknya untuk semobil denganku.

“jangan bodoh! ELF sedang ada diluar gedung. Kau belum berani mempubikasikan hubungan kita kan?” Deg! Aku sudah bisa mulai membaca tanda kemarahannya. Ini pasti tentang hubungan kami.

Aku menemuinya ditempat biasa. Taman dekat apartmentnya. Tidak terlalu ramai. Aku sering bertemu dengannya disini, dulu. Saat aku masih bisa mencari waktu untuk bertemu dengannya. Saat hanya ada tawa disetiap kami bersama. Dan saat terakhir kali dia memanggilku ‘Jagiya’.

Sudah 3 bulan ini aku dan Hee Ran selalu berselisih paham. Entah karena masalah kecil sampai sesuatu yang sudah kami sepakati sebelumnya. Hee Ran seharusnya sudah mengerti aku tidak dapat menemuinya tiap waktu. Aku memang tidak bisa selalu disisinya bila dia membutuhkanku. Bukan karena aku tidak mencintainya. Sungguh, aku sangat mencintainya. Tapi jadwal Super junior dan jadwal kegiatan individuku benar-benar menguras waktu dan tenagaku. Aku memilih untuk tidur bila ada waktu senggang. Bukan karena tidak ingin menemuinya, tapi karena bila aku menemuinya saat fisikku sangat lelah, semuanya akan berakhir dengan marah dan pertengkaran. Dan melihatnya menangis bukanlah sesuatu yang aku inginkan.

“Pulang saja..! bukankah ada aku atau tidak akan sama saja untukmu?” Aku terdiam mendengarnya berkata seakan dia bukan lagi orang special untukku. Aku melihatnya. Aku menyadari ada kelelahan dimatanya tapi saat ini aku dalam keadaan yang sama lelahnya dengannya. Dan berdebat dengannya akan membuat suasana menjadi semakin buruk.

“Besok. Aku akan menunggumu. Terserah kau akan datang atau tidak. Aku akan menunggumu.” Aku membiarkannya pergi. Ini cara paling baik. Bila 2 orang yang tidak dalam mood yang baik bertemu, semuanya akan semakin rumit dan kata-kata yang tidak seharusnya keluar, akan bisa terjadi. Dan aku tidak menginginkannya.

***

~ Hee Ran POV~

Aku menunggunya di café. Sudah siap dengan kemungkinan terburuk, Lee hyuk Jae lupa dengan janji ini dan kembali tidak bisa datang. Aku sengaja hanya memesan satu makanan dan memilih tempat paling nyaman untuk menunggu seseorang yang belum tentu dapat datang.

“Mari kita lihat.. berapa jam aku harus menunggumu di anniversary ke 3 kita, Lee Hyuk Jae” aku tersenyum miris.

1 jam… 2 jam.. 3 jam… dan 5 jam aku sudah menunggunya. Di café ini hanya tinggal aku. Para pelayannya segan untuk memperingatkanku kalau café sebentar lagi akan tutup. Aku sengaja tak menghubunginya. Untuk tau, masih ada kah aku dipikirannya?

“Lee Hyuk Jae… kali ini kau benar-benar keterlaluan” aku sangat marah padanya. Ingin rasanya aku pergi ke dorm super junior dan menyeretnya keluar. Menyelesaikan semuanya!

Aku mengemudikan mobilku di tengah malam dengan kecepatan diatas normal. Mengacuhkan lampu lalu lintas dan hanya berfikir tentang bagaimana aku mehilangkan rasa sakit ini. Aku rasa bila aku matipun, si monyet itu tidak akan tau kecuali dia melihat berita di TV yang memberitakan seseorang telah mati karena kecelakaan dengan nama Kim Hee Ran.

“YAA! MICHOSO?? BERHENTI SEKARANG!” seseorang berteriak padaku dan aku langsung menginjak rem mobilku. Itu suara eunhyuk. Aku melihat disekeliling tempatku berada, dan menyadari itu hanya ilusiku saja.

“bahkan saat aku sangat marah padamu, hanya kau yang ada dipikiranku.. tidak kah kau tau aku sangat membutuhkanmu sekarang?” aku memeluk stir mobilku. Membiarkan air mata ini turun. Terisak. Melepaskan rasa sesak ini. Mengeluarkannya.. sendiri.

“ini anniversary ketiga kita tapi kau sama sekali tidak mengingatnya? Kau keterlaluan lee hyuk jae!?” aku makin terisak. Membayangkan 3 tahun kebersamaanku bersamanya.

Pada 1st anniversary, dia berada didepan apartmentku dengan sebuket bunga dan meluangkan waktunya seharian untuk menemaniku. Di 2nd anniversary, dia memberiku sebuah boneka super besar dan menyuruhku menganggapnya sebagai dirinya bila aku sedang sangat sendiri, tapi ternyata di 3rd anniversary kami, dia benar-benar melupakannya.

“ini ‘hadiah’ yang sangat indah, Lee hyuk jae”

Sinar mentari menerpa kaca mobilku. Aku tertidur disini semalaman. Dan badanku tidak bisa dikatakan baik-baik saja sekarang. Menangis hampir setiap hari dan tidak bisa tidur selama 3 malam membuat wajahku lebih mengerikan dari zombie.

Aku menuju apartmentku. Menggunakan jaket eunhyuk yang tertinggal di mobilku untuk menutupi penampilan hancurku selama memasuki apartment. Aku hanya menunduk lemah dan mengacuhkan tatapan orang-orang.

“Yaa! Kim Hee ran! Kemana saja kau?” aku sudah sampai didepan pintu apartment ku. Dan mendapati sosok pria itu berdiri menggunakan jaket dan melakukan penyamaran. Aku berlalu melewatinya.

“jawab pertanyaanku.. dari mana kau?kau mabuk?” dia mencegahku masuk.

“apa urusanmu?” aku masih mengacuhkannya. Aku mencari kunci didalam tasku tapi tidak menemukannya. Eunhyuk merebut tasku dan membantu mencarinya. Aku berusaha merebut lagi tasku tapi percuma, sekarang dia sudah menemukan kuncinya dan membuka pintu apartmentku.

“aku lelah…” aku akan menutup pintu tapi kali ini eunhyuk benar-benar menahanku.

“aku akan menunggu sampai lelahmu hilang” katanya tenang. aku menatapnya. Dan kali ini aku benar-benar ‘lelah’.

“Lee hyuk jae… KAA!” aku berteriak dan mendorongnya keluar tapi rasa sesak dan lelah ini justru membuat tenagaku menghilang. aku jatuh terduduk. Eunhyuk berlutut didepanku.

“ Demi Tuhan aku membencimu lee hyuk jae” aku menangis. Marahku sudah sampai dipuncaknya dan membuat lidahku kelu untuk berkata dengan nada tinggi padanya. Aku hanya bisa menangis.

“jangan begini Hee Ran… ayo kita bicara” ucapnya lirih.

“bicara? Apa yang ingin kau bicarakan? Mengatakan bahwa hubungan kita berakhir? Aku setujui lee hyuk jae! keluar dari apartment ku, sekarang!” aku menunjuk pintu keluar tanpa menatapnya. Sungguh, ini sangat menyakitkan. 3 tahun dan sekarang harus berakhir.

“KAA!! Jebal…” sekarang aku kehilangan pertahananku.

Eunhyuk memelukku. Aku menolaknya tapi itu semakin membuat Eunhyuk menguatkan pelukannya. Aku menyerah. Aku melampiaskan semuanya dipundaknya. Dan dia masih memelukku. aku melemah dan aku benci keadaan seperti itu. Disaat aku merasa tak bisa hidup tanpanya.

“Jebal… tinggalkan aku sekarang hyuk jae…aku tidak ingin terus menangis karenamu.. aku benar-benar membencimu sekarang..” aku terisak dipelukannya

“Mian… jongmal mianhae Hee Ran..” Nada suaranya bergetar. “tolong jangan katakan kau membenciku.. jangan katakan kau akan meninggalkanku.. demi Tuhan, aku tidak menginginkan hal itu” Eunhyuk melepaskan pelukannya. Sekarang dia menatapku dengan masih memegang pundakku.

“tapi kau sudah keterlaluan hyuk jae!! sungguh… aku” aku tidak menyelesaikan ucapanku. Eunhyuk menciumku.

“Jebal…kau boleh berkata kau marah padaku. Kau boleh mengomel tentang lelahmu. Kau boleh menumpahkan semua marahmu. Tapi tolong, jangan pernah mengatakan kau membenciku. Aku sangat takut kau benar-benar melakukan hal itu Hee Ran” dia menengadahkan mukaku. Memaksaku melihat matanya. Dan sekarang aku melihat air mata eunhyuk yang terbendung. Aku masih melihat cintanya disana.

“Katakan aku harus melakukan apa agar bisa mengganti semua air mata yang selama ini turun, atas semua lelahmu yang menungguku dan atas kesalahan terbesarku karena telah melupakan 3rd anniversary kita… Jebal, jangan menyiksaku dengan melihat air matamu ini..” dia mencium pipiku. Mengusap air mataku.

Aku mundur dan menjauh dari tempatnya berada. Aku memeluk lututku. Menyembunyikan mukaku. Berusaha menenangkan diriku sendiri.

“Apa kau tau aku sakit seminggu yang lalu?” aku mulai membuka mulutku.



~Eunhyuk POV~

“Apa kau tau aku sakit seminggu yang lalu?” aku tersentak dengan ucapannya.

“Mwo..?kau sakit? kau tidak memberi ta..”

“Apa kau tau aku akan sarjana satu minggu lagi?” aku terdiam.

“Apa kau tau aku tersiksa setiap melihat pemberitaan tentang mu? Tentang kau yang punya segudang nomer telepon member girl band?”

“Apa kau menyadari aku hanya bisa berdiri didepan sukira dengan puluhan ELF yang menonton kau siaran setiap malam bila aku merindukanmu?”

“Apa kau tau betapa lelahnya aku setiap menunggumu berjam-jam hanya untuk bertemu denganmu?”

“Kau tau… aku bahkan berfikir, hubunganku denganmu tak ayalnya cinta fans pada artisnya”

DEG! Ini pukulan mematikan untukku. Aku tidak pernah menyadari itu semua. Rasa bersalah ini membuatku tidak lagi bisa mengatakan kata maaf padanya. Aku membeku ditempatku. Benar-benar tidak tau harus berlaku seperti apa pada gadis didepanku ini.

~Hee Ran POV~

“Tapi bodohnya… aku sangat mencintaimu...dan bila ada alat untuk membuat semua tentangmu hilang dalam seketika, aku akan membelinya. Berapapun harganya” aku menatapnya dengan tatapan lelahku

“Lee Hyuk Jae, katakan padaku alasan untukku tetap membiarkanmu ada dipikiranku dan mencegahku membeli alat gila itu.. demi tuhan Ak…” Dia merengkuhku. Menenggelamkanku dalam pelukannya. Aku masih tidak membalas pelukannya. Aku butuh pengakuannya. Tantang semuanya. Tentangnya dan tentang hubungan ini.

“Karena aku sangat mencintaimu dan demi Tuhan, aku tidak akan membiarkanmu melupakanku. Bahkan bila benar ada alat seperti itu, aku akan menghancurkannya sekarang juga.” Aku tersenyum mendengar pengakuannya

“Mianhae… Jongmal mianhae…” dia kembali menunjukan rasa bersalahnya.

“Lalu?apakah hanya itu alasan yang kau punya?” kali ini aku menatapnya tajam tapi eunhyuk hanya tersenyum.

“karena aku tau, cintamu tidak pernah berkurang untukku” dia mengecup bibirku. “dan karena aku yakin, Kim Hee ran adalah seseorang yang akan bersanding di altar suci dengan Lee hyuk jae suatu saat nanti” Dia kembali mengecup bibirku. Aku tersenyum mendengar ucapannya.

“berhenti berkata hal yang membuatku merinding lee hyuk jae” aku beranjak dari tempatku. Eunhyuk yang masih terduduk mencekal tanganku.

“Wae?”

“Kau mau kemana?”

“Kau tidak lihat mukaku sudah seperti zombie? Aku mau mandi dan setelah itu tidur”

“Yaa! Lee hyuk jae! Wae?” dia masih belum melepaskan cengkraman tangannya.

“Anii… Kau masih cantik yeobo, dengan apapun keadaanmu” aku tidak bisa menahan tawaku lagi.

Selesai mandi, aku justru menemukan Eunhyuk tertidur di sofa ruang tv. Aku memperhatikannya. Ternyata dia masih memakai kostum panggungnya. Dan setelah melihat ponsel yang sengaja aku tinggalkan di apartment, ada 135 missed call dan puluhan pesan yang semua darinya. Tanpa sadar aku tersenyum.

“Bounce to you bounce…” Teleponnya berdering. ‘lee teuk Hyung’ tertera dilayar.

“Yoboseo.. aah.. oppa.. Hyuk Jae.. igo.. dia sedang tertidur” aku sedikit risih mengatakannya. Takut teuk oppa berfikiran yang macam-macam.

“aah… syukurlah kalau dia di apartmentmu… dia semalaman mencarimu dan tidak pulang ke dorm. Kami mengkhawatirkannya” aku menatap tak percaya dengan yang baru saja aku dengar.

“Hee ran?? Hee ran? Kau masih disana?”

“nde oppa… ah.. nde.. aku akan mengatakan padanya… nde…” aku tersenyum.

“Hyuk Jae…hyuk jae…” aku berusaha membangunkannya “igo.. Leeteuk oppa menelponmu, Super Junior ada jadwal di KBS kan siang ini? Hyuk..”dia masih tidak bergeming dari tidurnya.

“ aah.. Chagi.. ayo bang..” secara tiba-tiba Eunhyuk menarikku kedalam pelukannya. Menyandarkan kepalaku didadanya.

“Agetta..! akhirnya kau mengatakan panggilan sayang itu lagi. aku sangat rindu dengan panggilan itu, yeobo” aku sudah akan bangun

“kau lelah kan? Tidurlah…”

“Keunde… lee teuk hyung..emmpph” dia membekap mulutku dengan tangannya

“kali ini adalah waktuku bersama kekasihku, dan siapapun dilarang keras mengganggunya” aku menyerah berdebat dengannya. Eunhyuk menggenggam tanganku, masih tetap memelukku. Dan aku tertidur dipelukannya.



Jam 7 malam…

Aku terbangun dari tidurku dan tidak menemukan Eunhyuk disampingku. Disaat kesadaranku belum benar-benar penuh, aku menemukan sebuah kotak kecil berwarna biru dimeja.

Aku membukanya tapi sesuatu yang berkilau dijari manisku benar-benar membuatku tersentak.

Happy 3rd anniversary yeobo…

Mianhae karena tidak bisa memberikan hadiah ini kemarin. Sungguh aku tidak melupakan anniversary kita, tapi jadwal super junior kemarin benar-benar tidak memberiku kesempatan untukku bertemu denganmu. Aku tidak bisa mengirim pesan padamu karena anniversary tidak sepantasnya diucapkan lewat pesan atau lewat telepon.

Kim Hee Ran… Saranghae.. Jongmal saranghae..

PS: kau tidak boleh melepas cincin itu apalagi membuangnya! Arra?

~Your Hyukjae~

*epilog*

Aku berada didepan gedung KBS. Masih dengan ketidak percayaan dengan benda yang melingkar di jari manisku sekarang. Yang ingin aku lakukan sekarang adalah bertemu dengan monyet itu dan berterimakasih padanya.

“Hee Ran..” seseorang menepuk pundakku.

“annyeonghaseo oppa?” aku tersenyum pada manajer super junior ini yang umurnya hanya 2 tahun lebih tua dariku.

“kalian semua janjian untuk bertemu disini?” aku mengikutinya dibelakang

“eh? Kalian?? Siapa oppa?”

“Nara, Seo jin dan Hara sudah lebih dulu datang”

“Jinja? Anii… aku tidak janjian dengan mereka” aku memang tidak berencana dengan kekasih dari Donghae, Sungmin dan Kyu disini.

“annyeong Onnie…” Hara memelukku.

“kau tidak belajar, anak kecil?” aku menyindirnya. Kekasih kyu memang masih pelajar SMA.

“Yaa! Hee Ran.. apa itu yang melingkar dijarimu? Chakaman!! Kau sudah dilamar si monyet itu?” Nara berlari mendekatiku. Merasa semua orang di back stage sedang mememandang ke arahku, aku segera mengklarifikasi semuanya.

“aniii… mana mungkin hyuk jae berani melakukan itu.. lagipula” aku belum selesai meneruskan perkataanku, seseorang merangkul pundakku dari belakang.

“Ya! Kim hee ran, kau meremehkanku?” aku berbalik dan melihat kesumber suara. aku mematung dan aku mendengar member lain tertawa.

“Pabbo yeoja! Kau kan sedang di backstage super junior!!!” aku meratapi kebodohanku yang membicarakan member super junior di kandang mereka sendiri.

“mian…maksudku, kau kan memberikan cincin ini saat ak…” aku membeku. lagi-lagi hyuk jae memberikan gerakan ‘manis’ tiba-tiba. Aku rasa mukaku sangat merah sekarang. Hyuk jae mencium pipiku didepan semua orang. Aku benar-benar membeku sekarang. Tapi sepertinya Hyuk jae menyadari hal itu, karena sekarang aku sudah berada dipelukannya.



Tahun... Jarak... Komunikasi..

apakah semuanya harus tentang ini?



Menjalani hubungan ini memang terkadang menyiksa

saat semua pasangan bisa tertawa-bergandengan tangan mesra

aku tidak pernah bisa melakukannya

tapi bukankah cinta yang lain akan terlihat lebih menggembirakan?



aku telah memilih jalan cerita ini

mencintainya yang dicintai oleh jutaan gadis lainnya



satu hal yang membuatku akan selalu bertahan

dia, telah memilihku

dan aku tau sebagian dari hati dan pikirannya berisi tentang aku...

Thursday 10 March 2011

(FF-one shot) {HanChul} Friendship..


“besok kita ke china heechul. Bersiap-siaplah malam ini.” Heechul terdiam sesaat. Dia akan pergi ke tempat itu. Tempat dimana ada ‘dia’. orang yang dicintainya sekaligus dibencinya.

Heechul berusaha menenangkan hatinya. Tapi rasa sakit itu benar-benar kembali terasa sekarang.

~ no other song~ telepon heechul berdering. ‘Noona’ . heechul langsung mengangkatnya.

“Yoboseo?”

“mwohani?” seseorang di seberang sana bertanya lembut. Dia adalah noona dari kim heechul. Orang yang tau bagaimana keadaan sebenarnya dari adiknya.

“aku sedang packing..besok aku akan ke china..” Heechul berkata dengan intonasi yang biasa. Ingin terlihat biasa lebih tepatnya. Tapi noonanya tau, adiknya itu sedang menahan perasaan sakitnya lagi.

“Temui dia disana heechul-ah… jangan selalu menyiksamu dengan tidak mencari tau kabarnya…” Heechul meneteskan air matanya.

“Hangeng pasti merasakan hal yang sama dengan mu…” sekarang heechul benar-benar menangis. Dia tidak pernah menangis karena apapun tapi dia akan menangis tiap seseorang menyebut nama hangeng. Sahabatnya. Sahabat yang seperti belahan hatinya.

Heechul adalah orang pertama yang mendekati Hangeng saat super junior terbentuk. Heechul mengajarkan bahasa korea pada hangeng yang berkebangsaan china meskipun heechul lebih cenderung mengajari hangeng bahasa korea kasar. Heechul adalah orang pertama yang berdiri didepan hangeng saat fans mencela bahasa korea hangeng yang masih belum lancar.

“jangan selalu mengerjaiku! Aku kan foreigner disini” Hangeng selalu mengatakan itu bila member lain sedang mengerjainya. Tapi hanya heechul yang akan berkata

“siapa yang bilang kau foreigner? Kau orang korea sekarang!”

Hangeng sangat menyayangi Heechul. Saat SJ-M stay di china dalam waktu yang lama, Hangeng selalu mengucapkan nama heechul di tiap press conference. Hangeng mengatakan heechul sangat menjaganya walaupun sikapnya terkadang kasar. Hangeng selalu membuatkan nasi goreng Beijing jika Heechul sedang lapar.

Tapi semua itu musnah saat Hangeng memutuskan keluar dari super junior. Hangeng pergi dari dormitory tanpa pesan sama sekali pada heechul. Teman sekamarnya. Sahabatnya.

Heechul mengurung dirinya di kamar selama 3 bulan setelah Hangeng keluar dari dormitory. Heechul cuti dari semua jenis kegiatan super junior. ya, super junior..nama yang akan selalu mengingatkannya pada sosok china itu. Dancing machine super junior itu. Tidak ada yang bisa menyentuhnya pada saat itu. Noonanya pun sekalipun. Heechul mengutaran keinginannya untuk keluar dari super junior, tapi omongan eunhyuk merubah pandangan heechul.

“hyung…kau bukan seorang dancer yang baik..kau juga bukan lead vocal di super junior..tapi super junior membutuhkanmu..kami membutuhkanmu” Heechul bangkit. Mulai bisa kembali menerima orang-orang disekelilingnya. Tapi Hangeng tidak akan pernah terhapus dari benak heechul. Dia bahkan menuliskan rasa rindunya pada hangeng di web pribadinya. Dia memperlihatkan foto-foto kebersamaan mereka selama ini. Tapi sejujurnya…dia tidak pernah berani menanyakan kabar hangeng secara langsung. Heechul hanya tau kabar hangeng via internet. Andai hangeng tau, ada orang yang sangat merindukannya sehingga dia harus seperti nitizen hanya untuk tau keberadaan sahabatnya itu.

“aku tidak akan menemuinya noona” Heechul menjawab noonanya setelah sedikit bisa mengontrol emosinya.

“jangan siksa dirimu terus heechul-ah…kau masih menyayanginya kan? Kau rindu sahabatmu itu kan?”

“aku ngantuk noona…good night noona” heechul mematikan teleponnya. Dia menangis malam itu. Dia benar-benar ingin menemui hangeng.

Di china. Petals menyambut Heechul di bandara. Heechul mengenakan kacamata hitam. Dia tidak mau petals melihat mata sendunya. Mata tidak pernah bisa berbohong. Dan heechul tidak mau orang lain mengetahui kalau dia sedang merasakan rindu dan sakit yang bersamaan.

“bagaimana aku bisa bertemu dengannya? Terlalu banyak petals dan stalker yang mengikutiku saat ini?” Heechul benar-benar putus asa sekarang.

Saat di hotel, manajer mengijinkan heechul untuk istirahat sebelum besok melakukan syuting untuk sebuah film. Film yang harusnya Hangeng yang menjadi pemeran utamanya. Film yang sempat akan dibatalkan karena hangeng keluar dari super junior tapi dengan sekuat tenaga heechul mempertahankannya. Dia mau menjadi pemeran utamanya menggantikan peran sahabatnya itu karena dia tau, hangeng sangat ingin bermain film. Dia tidak ingin film yang akan menjadi kenangannya akan sosok hangeng dibatalkan.

Heechul pergi ke restaurant hotel. Hotel ini vip. Sangat aman dengan pengamanan kelas atas. Heechul memesan nasi goreng Beijing untuk makan siangnya. Dia sangat lapar. Heechul tau, nasi goreng Beijing manapun tidak akan seenak nasi goreng Beijing buatan hangeng.

Seorang pelayan mengantarkan pesanan heechul tapi heechul hanya memakan 2 sendok. Rasanya begitu lain dengan nasi goreng hangeng.

“masih enak nasi goreng buatanku kan?” Heechul membeku melihat siapa orang yang sekarang duduk didepanku. Dia adalah orang yang menyiksanya selama hampir 3 bulan karena tiba-tiba menghilang. Orang yang menemaninya mabuk bila heechul sedang banyak masalah. Orang yang selalu setia menjadi pendengar heechul dan satu-satunya orang yang berhasil membuat heechul menangis bila mengingat sosoknya.

“Hankyung? Apa yang kau lakukan disini?” heechul berkata dingin tapi ada nada rindu disitu. Rindu yang teramat sangat pada sahabatnya itu.

“aku sengaja menemuimu…”

“mianhae heechul-ah…aku meninggalkanmu dan sama sekali tidak mengatakan apa-apa padamu sebelum aku pergi..” Heechul seperti merasakan anak panah yang dulu pernah menusuk jantungnya. Yang membuatnya terpuruk. Hancur.

“kita masih bersahabatkan?” Heechul menahan air matanya. Dia bahagia melihat sosok didepannya terlihat lebih gemuk dan terlihat lebih bahagia sekarang.

“Pabboya!!tentu saja! Sejak kapan persahabatan hancur hanya karena jarak?” sekarang gantian hangeng yang menahan air matanya. Perasaan hangeng sama seperti heechul. Sama sakitnya. Sama rindunya.

“jangan membenciku karena aku keluar dari super junior…”

“kau tidak pernah keluar dari super junior. dimanapun kau berada, namamu tetap sebagai member super junior. super junior tetap ber-13 dan itu tidak akan berubah sampai kapanpun..”

“jangan menyiksaku dengan pernyataan itu heechul-ah”

“bukan aku yang membuat pernyataan itu.. tapi ELF..mereka menyayangimu..sangat menyayangimu..jangan menyuruh mereka melupakanmu, karena cinta mereka padamu sudah sangat dalam…” hangeng tertunduk. Dia sangat rindu dengan teriakan namanya oleh ELF dipanggung. Bersama super junior sebagai nama belakangnya.

“sekarang aku sudah menemukan kebahagiaanku yang lain…” hangeng mengatakan itu. Sangat berat. Tapi inilah kenyataannya.

“aku tau…dan aku sangat mendukungmu.. kau milikku dan kebahagianmu adalah kebahagianku juga…”

“gumawoyo heechul-ah…”

(FF-last part - PG+13) What if

“aku pasti akan bersama kalian…tolong tunggu aku…dan tolong rawat Minnie sampai aku benar-benar bisa merawatnya sendiri…”halboji melepaskan tangannya dari pundakku.

“Lee Young Na… oppa mohon bangunlah…” aku merasakan tanganku dipegang erat oleh seseorang. Aku mencoba membuka mataku perlahan.

“Young na! kau sudah sadar?” aku melihat oppa sangat lelah. Sudah berapa lama aku disini. Aku masih bingung.

“oppa…”

“jangan berkata apa-apa dulu..oppa akan menemanimu…”

“saengil chukahae oppa…” oppa terduduk disampingku. Dia menangis. Tangannya masih menggenggam tanganku erat. Aku bisa merasakan tangannya gemetar.

“nado gwencanayo oppa…” aku berusaha menenangkannya. Badanku sangat lemas. Aku bahkan tidak bisa menggerakan anggota tubuhku. Rasanya seperti tubuh ini bukan milikku lagi. Karena pengaruh obat, aku kembali tertidur. Keesokan harinya aku tidak menemukan Oppa. Badanku masih sangat sakit.

Aku berusaha untuk duduk. Sangat sulit. Bahkan kakiku tidak bisa digerakkan. aku masih berusaha untuk duduk bersender. Seorang suster masuk dan membantuku.

“suster..sudah berapa lama aku pingsan?” aku bertanya padanya

“anda sudah 2 hari tidak sadarkan diri” aku menggumam

“suster, bolehkah aku bertanya sesuatu?” suster itu memandangku. Sesaat sebelum aku bertanya, seorang dokter datang.

“sudah bangun lee young na? sudah merasa baikan?” dokter tersebut bertanya dengan sangat halus. Dengan senyum tersungging di wajahnya. Seakan aku anaknnya sendiri. Aku menjawab dengan senyum.

“Dokter, kenapa kaki ku tidak bisa digerakan??” senyum dokter itu hilang. Begitu juga suster yang tiba-tiba menghentikan kegiatannya mengganti infusku.

“Lee young na…mungkin ini akan sulit mu menerima semuanya dengan cepat. Tapi dokter yakin, kau adalah gadis yang kuat…dan hal ini tidak akan membuatmu patah semangat” aku bingung. Apa yang dokter ini ingin katakan.

“akibat benturan keras di kepalamu, membuat saraf penggerak dikakimu lumpuh” badanku lemas. Aku tidak akan bisa berjalan lagi? Aku kehilangan fungsi kaki ku? Aku merasa kepalaku sangat pusing sekarang. Penglihatanku menghitam. Membuyar.

- Lee sungmin POV-

Aku terbangun. Sudah 2 malam aku menunggui Young Na dirumah sakit. Aku meminta ijin pada member super junior dan manajer untuk menemani Young na sampai young na sadar dan sampai omma – appa pulang dari jepang. Aku pergi ke kantin rumah sakit sebentar untuk membeli kopi panas. Aku tidak menghiraukan tubuhku yang sudah hampir ambruk ini. Yang ada dipikiranku hanya Young Na.

Saat aku kembali dari Kantin rumah sakit, aku melihat beberapa suster berlari. Perasaanku langsung tidak enak dan benar saja. Mereka berlari ke arah kamar Young Na. aku berlari. Menjatuhkan kopi yang baru saja aku beli. Aku masuk dan melihat badan Young Na sedang dipasang alat pernafasan. Aku panik dan langsung mendekatinya.

“dia pingsan lagi setelah tau keadaan yang sebenarnya” dokter itu berkata singkat.

“beri dia semangat…hanya itu yang bisa kau lakukan untuk adikmu” dokter dan suster itu keluar. Aku sekarang melihat wajah Young na. dia menangis. Bahkan saat tak sadarpun dia menangis. Aku menggenggam tangannya erat.

“Young Na.. oppa akan selalu ada disampingmu…Oppa akan selalu menjagamu…” aku membisikan kata-kata itu ditelinganya. Aku mencium kening Young na dan mengelus rambutnya. Ini benar-benar janjiku padanya.

= Flash back End =

- Lee Young Na POV-

“omma…appa…oppa…Jalmokelsemnida” aku memulai memakan makanan yang tersedia di meja besar ini. Sendiri. hanya ahjussi yang sekarang berada di sampingku. Aku memandang foto keluarga di ruang makan ini. Difoto itu mereka tersenyum. Kapan terakhir kali aku melihat senyum seperti itu.

“what if…” aku menghentikan makanku.

“ahjussi.. bisa tolong antar aku ke taman kota? Aku ingin pergi kesana”

“baik nona…” ahjussi mendorong kursi rodaku.

“ahjussi menunggu di mobil saja. Aku bisa kesana sendiri. kalo aku butuh sesuatu aku akan menelpon ahjussi. Oh ya ahjussi, tolong jangan katakan aku sedang dimana pada siapapun.” Ahjussi mengangguk. Aku mengendarai kursi rodaku kearah taman. Dibawah pohon yang rindang. Aku memegang notes kecilku yang berisi semua yang ada dipikiranku. Aku sangat nyaman berada disini. Melihat anak-anak kecil bermain dan tertawa. Orang tua yang menghabiskan sore mereka bersama anaknya disini. Aku merindukan kebersamaan ini.

Cuaca hari ini sedang tidak baik. Baru 15 menit aku disini sudah mulai datang gerimis. Aku tidak menelpon ahjussi untuk menjemputku. Aku ingin melakukannya sendiri. tapi ternyata hujan semakin lebat. Kursi rodaku tiba-tiba tidak bisa digerakan. Aku berusaha mencari penyebabnya. Aku sangat kesulitan menggapai roda bawah di kursi rodaku. Sepertinya remnya mengunci rodaku. Badanku sudah mulai basah kuyup.

“pakai jaketku. Diam! Aku akan membantumu” seseorang memakaikan jaket ke badanku dan membantuku mendorong kursi rodaku. Aku tidak bisa melihat wajahnya tapi wangi parfum di jaket ini sangat aku kenal. Itu bukan wangi parfum yang semua orang punya. Aku menengok ke belakang. Orang tersebut memakai topi dan masker mulut tapi aku tau siapa dia. Dia sudah berhasil menjalankan kursi rodaku dan membawaku ke sebuah saung untuk berteduh.

“gomawo sudah menolongku. Sebentar lagi ahjussi akan menjemputku. Maaf merepotkanmu.” Aku berkata tanpa memandangnya. Aku mencari telepon ku tapi dengan cepat dia mengambil teleponku sebelum sempat aku menelpon ahjussi.

“kita perlu bicara Young Na..” dia berjalan didepanku dan menatapku sekarang.

“kau tau aku seperti orang gila mencari keberadaanmu. Hatimu sudah mati rasa,huh?” dia menaikan nada bicaranya. Tapi dia pantas marah. Aku memang benar-benar sudah tidak punya hati hingga mengacuhkan perasaannya. Aku tau dia mencariku tapi aku mengacuhkannya. Tapi aku tidak pernah menyangka dia masih tetap mencariku disaat tau kondisiku. Aku lumpuh.

“kemana saja kau selama ini?kau tau, kau membuat mood ku berantakan! Kau tidak pernah memberi tau kalo kau telah pulang dari amerika. Aku tau kau pulang ke korea juga dari ahjussi yang aku paksa untuk mengatakannya! Kau tau aku betapa shocknya aku waktu tau kau kecelakaan di depan kantor SM Entertainment? Aku mencarimu disemua rumah sakit di SEOUL!!tapi tetap saja aku tak menemukanmu!” dia menghentikan omongannya sebelum emosinya benar-benar meledak.

“Kau tidak perlu mencari orang cacat sepertiku Young saeng” aku menatapnya sekarang. Aku dan young saeng terdiam. Dia sudah tidak lagi menatapku.

Aku bukan yeoja chingu Young saeng. Tapi dia selalu memperlakukanku seperti aku adalah yeoja chingunya. Aku sangat bahagia ada orang yang mencintaiku disaat aku memang membutuhkannya. Tapi aku tak pernah menerima cintanya. Karena dia adalah personil SS501. boyband yang bahkan jumlah fansnya mengalahkan fans dari Super junior. dia bintang! Dan aku tak pernah bisa hidup bersama seorang bintang. Aku terkadang mengutuk diriku sendiri. mengapa aku tidak merasa bahagia disaat orang lain sangat menginginkan berada di posisiku sekarang.

Waktu itu appa dan omma pulang ke korea dan langsung memindahkanku kerumah sakit terbaik di Korea. Mereka meminta pihak rumah sakit merahasiakan identitasku. Dan tentu saja netizen tidak akan sebodoh itu tidak mencari tau siapa gadis yang ditolong oleh semua member super junior. mereka hanya tau aku adalah salah satu ELF. Manajer super junior meyakinkan bahwa aku adalah ELF dan pada saat kejadian itu, member super junior mengetahui aku kecelakaan karena itulah mereka menolongku langsung. Tapi karena akibat itu, netizen lebih mengawasi gerak-gerik sungmin oppa. Itu membuat sungmin oppa tidak bisa terlalu sering menengokku.

Setelah kejadian itu, aku menjadi lebih-lebih tertutup. Aku tidak ingin bertemu siapapun. Aku tidak ingin bertemu member super junior. aku tidak mau bertemu young saeng dan member SS501 yang lainnya. Aku menutup diriku. Sekarang aku lebih merasa semuanya menjadi lebih buruk.
Orang lain yang melihat posisiku pasti mengira aku adalah orang aneh. Aku mempunyai appa seorang pengusaha terkenal. Mempunyai oppa seorang member super junior dan dicintai oleh Young saeng, member SS501. tapi aku tidak pernah merasa nyaman dengan ini semua.

“what if kau bukan anggota SS501. mungkin aku akan sangat mencintaimu sekarang..” itu yang aku katakan saat Young saeng menyatakan cintanya padaku 4 tahun yang lalu. Itu membuatnya sangat marah besar. Benar-benar alasan yang tidak masuk akal memang.

“siapa yang menyuruhmu mencintaiku sebagai member SS501?? Aku mencintaimu bukan sebagai Young Saeng yang berada di atas panggung dan teriakan namanya oleh para triple S! aku mencintaimu sebagai aku yang biasa. Yang benar-benar menyukai bahkan diawal kita bertemu!kenapa kau tidak pernah merasakan ini, hah?”

“aku tidak bisa berfikir seperti itu…mianhae..” begitulah aku menolaknya. Aku gadis bodoh yang menolak cinta dari orang-orang sekelilingku dan alasan dari semua itu hanya aku yang mengetahuinya.

Hujan sudah mulai reda. Aku dan youngsaeng tidak mengobrol apapun. Jaketnya masih menutupi tubuhku.

“gumawoyo Young Saeng…” aku melepas jaketnya dari tubuhku. Dia tidak menerimanya. Aku menatapnya. Dia berdiri tepat disampingku. Masih menggunakan topinya.

“kau bisa dikenal kalo tidak menggunakan jaketmu” aku mencoba agak bergurau dengannya. Setidaknya ini rasa terima kasihku padanya karena telah membantuku dan meminjamkan jaketnya.

“pakai saja..aku tidak peduli bila memang mereka mengenalku.. yang aku pedulikan sekarang adalah orang yang aku cintai menemukan kebahagiaannya” aku terdiam. Dia masih mencintaiku dengan fisikku yang sudah cacat. Aku mengalihkan pandanganku darinya dan bersiap untuk pulang. Dia menahanku. Dia mengahadapku sekarang. Kedua tangannya berpegangan pada lengan kursi rodaku. Menatapku dingin.

“setelah aku menyelesaikan semua perkataanku, aku akan mengantarmu pulang. Kalau kau menolak, Demi Tuhan besok kau akan lihat namamu dan fotomu terpampang di cyworld ku. Aku tidak akan keberatan mengatakan pada semua orang bahwa aku mencintaimu.” Suaranya dingin. Dia benar-benar marah. Aku melihat kemarahan yang sama seperti 4 tahun lalu saat aku menolaknya.

“entah sudah berapa kali aku mengatakannya padamu. Tapi kali ini aku ingin kau mendengarkannya dengan hatimu” dia mendekat dan mencondongkan badannya.

“saranghae Lee young na. jongmal saranghae. Aku tidak tau kenapa kau menutup dirimu dari cinta di sekelilingmu. Tapi aku mohon padamu. Bahagialah dengan kehidupanmu. Dan aku mau aku ada diantara orang-orang yang akan membuatmu bahagia” aku merasakan bibirnya menyentuhku. Tangan kirinya memegang pipi kiriku dan tangan kanannya memegang leherku. Dia menciumku lembut.

“ini cinta Young Na…” dia menatapku dalam dan membiarkanku menatap matanya. Dia memelukku erat. Aku merasakan detak jatungnya. Aku merasakan kehatangan tubuhnya. Dan aku merasakan rasa cintanya padaku masih tetap sama tapi…

“mianhae Young Saeng…jangan mencintaiku lagi…” dia melepaskan pelukannya. Aku memberikan jaketnya dan pergi dari tempat itu.

Aku menuju mobil dan melihat ahjussi sudah menunggu disana. Ahjussi membantuku naik ke mobil. Dan didalam mobil aku benar-benar tidak bisa menahan tangisku. Aku menangis. Aku sangat mencintainya. Tapi aku tidak akan egois dengan menerima cintanya. Aku hanya gadis lumpuh. Aku mencintainya dan sangat mencintainya. Dan beginilah caraku mencintainya. Membiarkannya melupakanku dan mencari gadis yang lebih baik dariku.

Ahjussi melihat kehancuranku. Aku benar-benar rapuh sekarang. Aku menangis hingga nafas ini seakan berhenti. Aku merasakan tangan ahjussi menepuk-nepuk pundakku. Dia seperti halboji. Memberiku ketenangan saat aku menangis. Tanpa sadar aku menangis didekapan ahjussi. Dadaku sangat sakit. Bahkan aku merasa sebentar lagi aku akan kehabisan nafas. Aku hanya menangis.

“mengapa aku harus dilahirkan dengan semua keadaan ini ahjussi? Tidak bisakah aku hidup normal? Aku ingin keluarga yang menemaniku makan, bercenda-gurau disaat senggang, dan pergi berekreasi bersama disaat libur musim panas… aku merindukan saat itu ahjussi…” aku semakin terisak. Ahjussi membiarkanku mengeluarkan semua penatku. Pikiranku. Semuanya yang selama ini aku pendam.

Sesampainya dirumah badanku lemas. Aku meminta tolong pada ahjussi untuk mengantarku ke kamar. Aku tidak tau ternyata sudah ada sungmin oppa sudah ada didalam. Aku terlambat menyembunyikan wajahku yang masih basah karena air mata. Mataku sudah sangat bengkak. Orang pasti langsung tau aku baru saja menangis.

“Ya!! lee young na? waegereyo?” sungmin oppa mendekatiku. Dia menatap mukaku. Aku hanya tersenyum.

“gwencana oppa. Aku lelah. Bolehkah aku kembali ke kamar?”

- Lee Sungmin POV-
Aku membiarkannya masuk ke kamar. Aku mencari Ahjussi. Aku harus tau apa yang sebenarnya terjadi.

“ahjussi, ada dengan Young Na? Demi Tuhan jangan membuatku semakin menjadi kakak yang tidak becus mengurus adik satu-satunya! Tolong ceritakan semuanya Ahjussi”

“Baiklah tuan… tapi sebenarnya nona Young Na tidak pernah cerita hal yang sebenarnya. Saya hanya akan bercerita seperti yang saya lihat saja” ahjussi mulai bercerita.

Aku kembali ke dorm. Aku naik ke lantai 11, ternyata Semua member sedang bersantai disini karena waktu off sehari yang diberikan manajer pada kami. aku membuka pintu kasar.

“Ya! Lee sungmin! Kau bisa menghancurkan pintu itu!” Heechul hyung membentak.

“mianhae hyung. Tapi aku ingin bertanya pada kalian semua. Ada yang tau dimana dormitory SS501 ?” mereka semua terdiam. Memandangku aneh.

“waegereyo hyung?” Ryeowook bertanya.

“ada yang tau atau tidak?” aku bertanya sekali lagi. Semuanya menggeleng tanda tak tau.

“Chakamaneyo, sepertinya aku tau hyung. Aku pernah melihat mereka keluar dari sebuah apartment bersama-sama saat aku lewat apartment mereka. Semoga saja apartment mereka belum pindah”

“Kau ikut aku Kyu! Sekarang!” aku sedikit membentak. Aku tidak mendengarkan Heechul hyung dan Leeteuk hyung yang terus bertanya. Kyu meminta agar dia saja yang mengendarai mobilku karena melihat emosiku yang bisa saja mengancam nyawanya dan nyawaku di perjalanan nanti. Sesampainya aku di apartment, sangat mudah untuk mencari dilantai SS501 tinggal. Hampir semua boyband mengalami hal sama di dormitory mereka. Corat-coret disepanjang dinding dormitory. Jadi sangat mudah mengetahui dilantai mana mereka tinggal. Aku memencet bel apartment. Aku sebisa mungkin meredam emosiku. Pintu terbuka dan Voila.. Young saeng sendirilah yang membukakan pintu. Aku melayangkan bogem mentah padanya. Dia terhuyung mundur. Kyu sudah berhasil menahanku.

“KAU NAMJA CHINGU ADIKKU KAN? SEKARANG KAU MENCAMPAKANNYA SETELAH DIA CACAT HAH?” aku kehabisan kesabaran. Young saeng masih memegangi tepi bibirnya yang sekarang sedikit berdarah. member SS501 yang lain keluar dari kamar karena mendengar kegaduhan.

“Ya!! ada apa ini??” Hyun Joong berada di tengah-tengah antara aku dan Young saeng sekarang. Secara tiba-tiba Young saeng berhasil memukulku sekarang. Hyung Joon menahannya dan Kyu masih mengunci tubuhku. Aku masih berontak.

“DAN KAU!! KAKAK DARI LEE YOUNG NA YANG TIDAK PERNAH SEKALIPUN PERHATIAN DENGAN ADIK SATU-SATUNYA!” dia tidak kalah keras berteriak.

“semuanya berhenti berteriak!Sungmin-ssi.. tolong mengerti ini adalah dormitory kami. kau tidak punya hak untuk membuat gaduh disini” Hyun Joong menenangkan kami. aku masih menatap Young Saeng marah.

“mianhae.. tapi aku ingin mencari kejelasan dari mulut Young Saeng sendiri”

“apa yang ingin kau tanyakan? Kau ingin bertanya mengapa Young Na menangis kemarin?”

“Ya! hyung! Kenapa kau tidak sopan? Panggil dia hyung..” si maknae Hyung joon memperingatkan hyung-nya itu

“Dia tidak pantas di panggil hyung! Dia bahkan tidak pernah menganggap adiknya ada!” aku sudah hampir memukulnya lagi tapi kyu berhasil menahanku.

“apa pernyataanku salah? Kau bahkan tidak pernah tau alasan mengapa Young Na selalu menutup dirinya. Itukah yang disebut kakak? Tidak pernah tau keadaan adiknya yang sebenarnya. Kau mungkin juga tidak pernah tau alasan mengapa Young Na selalu menyembunyikan identitasnya selama ini.” Aku terdiam. Dia benar.

“jangan bertindak seakan kalian mengenalku” aku berbalik dan menyadari Young Na sudah ada di sana bersama ahjussi. Kyu melepasku begitu juga Hyung joon yang melepaskan Young saeng.

“aku yang mengenal diriku sendiri. aku yang tau diriku sendiri. jangan berlagak kalian mengenal hidupku” dia menatapku dan Young saeng dengan air mata yang hampir terjatuh.

“aku tidak butuh kalian memperhatikanku! Urusi saja hidup kalian sendiri!” Young Na bersiap pergi. Aku yakin dia menangis sekarang. Aku bersiap mengejarnya tapi Young Saeng mengentikanku.

“aku sangat mencintainya. Bahkan dengan kondisinya yang seperti itu aku masih tetap mencintainya. Aku bukan namja chingunya. Tapi rasa cintaku tidak pernah berkurang untuknya. Aku mencintainya. Sangat mencintainya.” Aku mendengar nada suaranya bergetar. Walaupun aku seorang pria, tapi aku bisa merasakan rasa cinta yang teramat dari Young Saeng untuk Young Na.

~ Bounce to you bounce ~ bunyi teleponku memecahkan keheningan. Nama ahjussi tertera di layar teleponku.

“Tuan! Tolong saya… Nona pingsan…saya…” aku memutuskan pembicaraan. Aku berlari
meninggalkan ruangan itu. Aku melihat Young Na pingsan di kursi rodanya. Dia tidak pingsan. Dia masih sadar tapi nafasnya tersengal-sengal. Dia memegangi dadanya.

“Young Na?? gwencana?” aku memegang mukanya dan badannya sangat dingin.

“Kyu? Tadi dimana kau memarkir mobil?” aku menaikan nada suaraku.

“aku memarkirnya agak jauh hyung.. aku tidak mau ada yang mengenali…”

“arrggghhh!” aku berteriak. Aku melihat members SS501 datang berlari kearah kami. aku mengangkat tubuh Young Na. dia masih tersengal memegang dadanya. Aku terus mengajaknya berbicara. Ini seperti de javu. Aku pernah mengalami hal ini sebelumnya.

“oppa mohon padamu… sekali lagi bertahanlah” aku berkata padanya saat aku berlari ke arah parkir mobil.

“Hyung… kita pakai mobilku.” aku menerima tawaran young saeng. Sekarang bukan saatnya memenangkan ego.

-Lee Young Na POV-
Aku langsung meminta ahjussi menemaniku ke dormitory SS501 saat tau ahjussi sudah bercerita tentang hubunganku dengan Young saeng pada sungmin oppa. Aku merasa sungmin oppa pasti saat ini sedang ada di dorm SS501 yang mungkin saja salah mengartikan hubunganku dengan Young saeng. Benar saja. Aku mendengar pertengkaran mereka. Dan andai Triple S dan ELF tau idola mereka bertengkar karena sangat menyayangi gadis lumpuh sepertiku, mungkin saat ini aku sudah menjadi bahan ejekan di seluruh korea.

Mereka semua terdiam saat mengetahui keberadaanku. Aku mengutuk diriku sendiri karena membuat semuanya bertambah buruk.

“aku tidak butuh kalian memperhatikanku! Urusi saja hidup kalian sendiri!” aku meninggalkan tempat itu. Aku merasa dadaku sangat sakit sekarang. Aku ingat, aku hanya makan sangat sedikit tadi pagi. Aku tidak memakan obatku. Dan tenagaku hampir habis karena menangis seharian. Aku memegang dadaku. Aku mulai sulit bernafas. aku terisak. Sakit ini benar-benar tidak biasanya.

“ahju….ssi…aku…” aku tidak kuat melanjutkan ucapanku. Sesaat sebelum aku kehilangan kesadaranku aku mendengar seseorang berkata padaku.

“oppa mohon… kali ini bertahanlah” aku akan mencoba bertahan oppa. Aku tidak bisa mengatakannya. Tapi aku memang benar-benar ingin bertahan. Aku belum memberikan kado ulang tahun untuk oppa diulang tahunnya karena aku kecelakan.

Akhir-akhir ini halmonie dan halbojie selalu datang dalam mimpiku. Mereka selalu mengajakku pergi dengan mereka. Aku menyanggupinya. Aku tau akan pergi. Fisikku sudah sangat lemah. Aku tau waktu ku tidak akan lama lagi.

“aku benar-benar akan pergi dengan halboji dan halmonie. Aku berjanji. Tapi biarkan aku memberi kado terakhir untuk oppa. Aku tau oppa sangat menyayangiku. Karena itulah, aku ingin memberinya senyuman dan hadiah terakhir sebelum aku benar-benar pergi”

Saat aku sadar. Oppa dan Young saeng berada di sampingku. Aku merasa badanku sudah ditempeli alat-alat aneh. Aku tau aku dirumah sakit sekarang. Aku melihat mereka sangat mencemaskanku. Aku tersenyum. Aku melihat halmoni dan halboji sedang memandanku dari ujung ruangan. Aku tersenyum pada mereka.

“tunggu aku halmoni..halboji..minnie..aku akan bersama kalian sebentar lagi..” ucapku dalam hati. Mereka mengangguk. Aku tau hanya aku yang bisa melihat mereka sekarang.

Kesehatanku semakin memburuk. Sudah seminggu aku dirumah sakit tapi aku bahkan tidak bisa menggerakan tubuhku. Aku hanya bisa berbaring. Saat oppa, ahjussi, omma, appa dan Young saeng sedang tidak menjagaku. Aku tau ada yang selalu menjagaku. Mereka adalah halmonie dan halbojie.

“halmonie…halbojie…aku sudah tidak kuat lagi…tapi aku belum memberikan hadiah itu pada oppa…bisakah kalian membuatku bisa bangun dari tempat tidur ini…” keesokan harinya dokter mengatakan pada omma dan appa bahwa kondisiku membaik. Aku tersenyum. Itu berarti hidupku memang hanya tinggal sebentar lagi.

- Author POV-
Young Na kali ini meminta bantuan dari ayahnya agar dia bisa menjadi bintang tamu dalam suatu acara dimana super junior juga menjadi bintang tamu disana. Ayahnya menuruti permintaan putrinya tersebut.

Keesokan harinya Young Na yang ditemani oleh ahjussi datang keacara tersebut. acara itu bertajuk ‘miracle’. Mewujudkan impian seseorang melalui idolanya. Sungmin sangat terkejut melihat Young Na berada dihadapannya. Tak terkecuali semua member super junior.

“annyeonghaseo.. Lee young na imnida” young na memperkenalkan dirinya.

“Young Na-ssi… apakah kau fans super junior?” Young Na mengangguk.

“siapa member yang paling kau sukai?” pembawa acara itu bertanya lagi

“Lee sungmin…” itu membuat semua ELF berteriak.

“ah… Young Na-ssi… apa impianmu selama ini?”

“aku ingin memberi sebuah hadiah untuk oppaku. Harusnya aku memberi kado ini pada saat ulang tahunnya tapi saat itu aku kecelakaan dan aku belum sempat memberikan hadiah ini pada oppa” suasana menjadi hening

“apa hadiah yang ingin kau berikan pada oppa mu?”

“aku dapat menyanyikan sebuah lagu Marry you milik super junior didepan orang banyak.” Lee young na tersenyum.

“hanya itu?”

“Ne…karena hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang…aku sering memainkan lagu itu dulu dengan oppa” Young na menuju sebuah piano dengan kursi rodanya. Dia tidak bisa memainkan piano bila masih diatas kursi roda. Dia berusaha memindahkan badannya dari kursi roda ke kursi untuk bermain piano. Lee sungmin bangkit dari duduknya dan mengangkat tubuh young na dan memindahkannya. Suara yang tadinya hening menjadi sangat ramai sekarang. ELF berteriak iri melihat sungmin menggendong young na. mereka masih tidak tau bahwa young na adalah adik perempuan sungmin. Young Na membungkukan tubuhnya tanda terima kasih pada sungmin. Dia tidak berani menatap mata oppanya itu. Sungmin kembali ke tempat duduknya.

Young Na mulai memainkan nada awal marry you. Tanpa dikomando semua ELF ikut bernyanyi di bagian rap awal..

Geudaereul saranghandaneun mal pyuhngsaeng maeil haejugo shipuh
Would you marry me? Nuhl saranghago akkimyuh saragago shipuh
Geudaega jami deul ddaemada nae pare jaewuhjugo shipuh
Would you marry me? Iruhn naui maeum huhrakhaejullae?

Pyuhngsaeng gyuhte isseulge (I do) Nuhl saranghaneun guhl (I do)
Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh (I do)
Nuhreul jikyuhjulge (My love)

Hayan dressreul ibeun geudae tuxedoreul ibeun naui moseup
Balguhreumeul matchumyuh guhdneun woori juh dalnimgwa byuhre
I swear guhjitmal shiruh uishimshiruh
Saranghaneun naui gongju Stay with me

Wooriga naireul muhguhdo wooseumyuh saragago shipuh
Would you marry me? Naui modeun nareul hamgge haejullae?

Himdeulgo uhryuhwuhdo (I do) Neul naega isseulgge (I do)
Woori hamggehaneun manheun nal dongan (I do) Maeil gamsahalge (My love)

Orae juhnbutuh nuhreul wihae junbihan
Nae sone bitnaneun banjireul badajwuh
Oneulgwa gateun maeumeuro jigeumui yaksok giuhkhalge
Would you marry me?

Young Na menyanyikan lagu itu dengan sangat bagus. Suara riuh tepuk tangan menggema di studio. Tapi sesaat kemudian terdengar suara jeritan dari penonton yang melihat acara tersebut. Young Na jatuh pingsan. Sesaat setelah dia mengatakan…

“oppa…hanya ini yang bisa aku berikan untukmu…mianhae oppa bila ini menjadi hadiah terakhirku padamu” darah keluar dari hidung young na. dan sungmin menangkap tubuh young na sesaat sebelum tubuh young na menyentuh lantai. Sungmin memeluk adiknya erat.

“YOUNG NA!!!JANGAN BERKATA HAL BODOH ITU!! OPPA MOHON” ucapnya masih dengan memeluk erat tubuh young na. Dia tidak mempedulikan lagi kamera yang masih menyala dan suara penonton.

Sungmin seperti kehilangan tenaganya saat mendengar kata-kata young na. dia tidak bisa mengangkat tubuh young na. siwon dan donghae mengambil alih tubuh young na dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Kejadian yang sama seperti 2 bulan yang lalu… semua orang menunggu di depan unit gawat darurat. Tapi kali ini bukan hanya member super junior tapi orang tua young na dan ahjussi juga menunggu didepan ruangan itu.

Kali ini Tuhan benar-benar tidak memberi lagi waktu untuk Young Na.. dia benar-benar sudah tidak mempunyai tenaga untuk bertahan.. young na kembali pada-Nya.. setelah impian terakhirnya bisa benar-benar dikabulkan..

Tangis pun pecah. Sungmin langsung masuk keruangan putih itu dan melihat Young Na sudah tertutup kain putih.

“Young Na…jangan bercanda dengan oppa…ini benar-benar tidak lucu…kau tidak boleh meninggalkan oppa terlebih dulu…young na…bangunlah” sungmin memeluk tubuh young na yang sudah tak bergerak lagi. Pelukannya semakin erat. Tangisnya pecah.

“oppa sangat menyayangimu young na…oppa mohon bangunlah…biarkan oppa mengatakannya secara langsung padamu…aku ingin kau mendengarnya langsung…young na” Leeteuk berusaha menenangkan sungmin. omma pingsan sesaat setelah melihat tubuh young na untuk terakhir kalinya.

“Young Na…anakku…mianhae… berjanjilah pada appa kau akan menemukan kebahagianmu disana…” airmatanya keluar. Dia telah kehilangan anak perempuan satu-satunya.

Di acara pemakaman, sorot media tidak pernah lepas dari sosok sungmin. Kini semua orang telah mengetahui siapa gadis yang bersama lee sungmin di suatu mall. Gadis yang mengalami kecelakaan didepan kantor SM entertainment dan siapa gadis yang menyanyikan marry you untuk oppanya. Dia adalah adik perempuan lee sungmin.

ELF dari korea, china dan jepang datang untuk ikut berbela sungkawa. Mereka seperti bisa merasakan perasaan hancur yang dirasakan oleh lee sungmin. Mereka semua membawa bunga mawar untuk ditaruh ditempat peristirahatan terakhir young na.

Sungmin memegang foto Young Na. mengantar young na ke peristirahatannya yang terakhir. Young Na sangat mirip dengan sungmin. Matanya..senyumnya..semuanya sama. Hanya saja, mata young na selalu memperlihatkan kesedihan. Sungmin memegang foto itu erat. Foto adik satu-satunya…

Semua member SS501 datang ke acara pemakaman. Dan Young saeng terlihat tidak bisa lagi menahan air matanya. Dia kehilangan gadis yang dari dulu dicintainya. Gadis pertama yang menolak cintanya tapi dia juga gadis pertama yang membuat Young Saeng memperjuangkan cintanya selama 4tahun. Gadis itu sekarang telah meninggalkan semuanya. semua orang yang menyayanginya. Gadis itu meninggalkan young saeng tanpa young saeng pernah mengetahui perasaan si gadis padanya.

Sama seperti sungmin, Young saeng tidak mempedulikan banyak kamera menyorotnya sekarang karena sekarang dia jatuh terduduk dengan tangis yang tidak bisa lagi dia bendung. Lee Young Na meninggalkannya. Bukan hanya 3 tahun tapi selamanya.

Ada suatu pemandangan yang membuat orang-orang yang datang keacara pemakaman tersebut semakin terharu. Anak-anak panti asuhan yang dulu pernah ditolong oleh Young Na datang dengan membawa mawar putih.

“Young Na onnie…hansahamnida… aku dan oppa sekarang masih bisa tinggal di panti asuhan yang dulu karena onnie.. onnie harus bahagia disana…” gadis kecil itu memberikan mawar putih pada pusara young na.

“apakah kau oppa nya Young na onnie?” gadis kecil itu menatap sungmin

“onnie pernah bercerita padaku kalo dia punya seorang oppa sangat hebat. Onnie menyuruhku untuk selalu menyayangi oppaku.”

“noona juga berpesan padaku agar aku selalu menyayangi adikku. Aku akan selalu menjaga adikku karena sekarang hanya dia yang aku punya…”kakak dari gadis kecil itu memberikan sebuah mawar putih untuk sungmin.

“hyung, noona pernah mengatakan padaku, dia sangat bangga mempunyai oppa sepertimu…” sungmin duduk berlutut didepan 2 anak kecil itu.

“gumawoyo… jaga adikmu baik-baik… Young Na noona pasti akan sangat bahagia bila melihatmu bisa menjaga adikmu dengan baik..” sungmin memeluk kedua kaka beradik itu. Tangisnya kembali pecah melihat begitu banyak orang yang menyayangi Young Na.

Sungmin dan kedua orang tuanya kembali ke rumah setelah pemakaman selesai. Hanya isak tangis omma yang terdengar sesampainya di rumah megah ini. Dulu ada sosok Young Na yang akan menyambut mereka bila mereka pulang ke rumah. Sekarang rumah ini benar-benar kehilangan tawanya.

Semua orang masih berkumpul di ruang keluarga. Dulu tempat ini adalah tempat favorit young na. belajar, menonton tv, bermain dengan komputernya sampai terkadang dia tertidur di ruang keluarga ini. Sungmin kembali mengeluarkan air matanya bila mengingat –ingat masa itu.

“Tuan besar..nyonya.. dan tuan… sebelum meninggal, nona memberikan ini pada saya..” ahjussi memberikan 2 buah keping dvd yang bertuliskan.. untuk appa, omma dan oppa.. sedangkan keping satunya hanya bergambar hati.

“dan ini adalah notes yang selalu dibawa nona..” sungmin menerima notes yang bertuliskan ‘what if’ didepannya. Sungmin menyalakan player dan memasukan cd nya.

Young na duduk dikursi rodanya. Video itu diambil di kamarnya.

“annyeong appa…omma…oppa…” dia tersenyum

Aku sebenarnya tidak ingin membuat video ini. Aku hanya ingin menulis di notes ini tapi aku tau waktu ku tidak akan benar-benar lama lagi. Tiba-tiba aku ketakutan suatu saat nanti kalian akan melupakan wajahku. Karena itulah aku membuat video ini…

Appa…
Kau adalah appa yang sangat hebat. Appa sangat menyayangi omma. Cinta kalian berdua membuatku iri…
Appa sangat hebat. Selalu berjuang untuk puluhan ribu karyawan appa yang ada di korea maupun di jepang…

Aku juga tau, appa sangat menyayangi ku dan sungmin oppa. Appa tidak benar-benar membenci sungmin oppa. Appa hanya sedikit kecewa saat sungmin oppa lebih memilih menjadi anggota super junior dibandingkan meneruskan perusahan appa.
Tapi aku tau, appa juga rindu dengan sungmin oppa. Aku pernah melihat appa menangis saat melihat foto sungmin oppa. Aku juga tau, appa selalu datang ke gereja setiap sungmin oppa berulang tahun untuk mendoakan yang terbaik untuk sungmin oppa…

Annyeong omma…
Kau sangat cantik omma. Aku benar-benar kalah cantik darimu. Aku sangat iri padamu Karena appa sangat mencintai omma.
Mianhae omma, karena aku tidak pernah berhasil membuat omma tertawa riang seperti dulu lagi. Aku selalu membuat omma khawatir.. mianhae omma..

Jika saja di kehidupan ini aku diperbolehkan hidup lebih lama.
Aku akan sangat bahagia bila bisa menikah. Aku ingin menjadi seseorang yang seperti omma. Sangat menyayangi keluarganya.

Aku selalu merawat bunga-bunga omma selama omma berada di jepang. Tapi kalau aku sudah tidak ada, siapa yang akan merawat bunga-bunga itu? Pekerjaan ahjussi dudah cukup banyak..
Kalau saja bunga-bunga itu bisa ikut aku bawa kesana..aku akan sangat bahagia merawatnya..

Omma, akhir-akhir ini halmonie dan halbojie selalu menemani hari-hari ku. Aku sangat merindukan mereka omma. Mereka sekarang tidak harus menahan sakit karena penyakit mereka. Mereka sudah bahagia disana. Aku juga akan bahagia disana omma..

Omma jangan menangis terus… nanti kecantikan omma bisa hilang…
Omma harus bahagia… jangan mengkhawatirkan aku omma… halboji dan halmonie akan menjagaku sekarang…

Oh ya appa..aku akan merawat Minnie lagi disana. Aku juga sangat rindu Minnie..
Hansahamnida oppa… aku akan selalu mengingat appa…

Annyeong oppa…
Oppa, kenapa kau begitu tampan?

Lee sungmin oppa. kau adalah oppa ku satu-satunya. Appa sangat-sangat menaruh harapan pada oppa untuk melanjutkan perusahaannya. appa sangat menyayangi oppa. Malah bisa dikatakan, appa seakan hanya mempunyai satu anak, yaitu Sungmin oppa. Aku sangat berbeda dengan mu oppa. Kau sangat pintar sejak kecil. Kau selalu mendapat beasiswa pada saat sekolah. Walaupun oppa punya badan kecil tapi oppa sangat jago martial art. Sedangkan aku? Terlahir setelah oppa kelas 3 SD. Yang bawaannya selalu sakit-sakit-an. Tidak pernah benar-benar menguasai pelajaran dengan baik.

Karena itulah, aku tidak pernah mau sekolahkan di sekolah oppa. Aku memilih bersekolah di sekolah biasa. Aku tak mau membuat malu siapapun.

Mianhae oppa… aku tidak pernah bisa membanggakanmu…
Jongmal mianhae oppa…

Aku merasa aku tidak pernah pantas berada di keluarga ini. Aku tidak pantas mendapat kasih sayang dari orang-orang hebat seperti appa, omma dan oppa..
Karena itulah aku selalu menutup diri dari siapapun.
Aku tidak mau kalian malu atas semua yang aku lakukan..atas semua kekuranganku..

Jika saja ada kehidupan mendatang..
Aku akan meminta pada tuhan untuk tetap menjadi anak appa dan omma.. aku juga akan memaksa Tuhan untuk tetap menjadikaku dongsaeng oppa..

Jika saja aku bisa kembali ke waktu dulu..
Aku tidak akan menutup diriku seperti ini..

Aku akan bangga berkata pada dunia bahwa aku adalah anak pengusaha Lee..
Aku mempunyai appa dan omma yang hebat..
Dan aku akan berani berkata pada teman-temanku kalau aku adalah adik lee sungmin..

Mianhae oppa..
Aku tidak pernah mau dikenalkan pada member super junior yang lain..
Aku tau oppa sangat menyayangiku..
Maukah oppa mengabulkan permintaanku?? Bila oppa sedang tidak ada schedule yang padat, maukah oppa tidur dirumah? Membantuku merawat bunga-bunga omma?

Aku sebenarnya sangat ingin mengatakan hal ini langsung pada oppa, tapi aku tidak pernah bisa..
Oppa… aku sangat bangga menjadi adikmu..
Saranghae oppa… jongmal saranghae…

Jangan pernah berhenti menjadi seorang bintang oppa…
Aku sangat suka melihatmu berada diatas panggung dengan jutaan ELF yang selalu men-support mu…
Kau tidak boleh hancur hanya gara-gara aku…

Aku menyayangi oppa…
Aku hanya minta satu hal… bila nanti oppa menyanyikan lagu Marry you..bisakah oppa memikirkanku??

Karena Jika saja aku masih punya waktu..
Aku ingin menikah…

Annyeong Ahjussi…
Kau semakin tua sekarang.. Jaga kesehatanmu ahjussi..

Hansahamnida telah menemaniku selama ini..
Mianhae bila aku selalu merepotkanmu..
Kau sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri..

Ahjussi..
Sebentar lagi pekerjaanmu akan sedikit berkurang
Kau tidak lagi harus mengingatkanku meminum obat.. kau juga tidak harus memeriksa setiap makanan yang akan aku makan..
Mianhamnida karena aku selalu merepotkanmu dari kecil hingga sekarang..
Aku sangat menyayangimu ahjussi…

Oppa…
Maukah kau memberikan cd ini pada Young Saeng?
Jangan marah padanya oppa…
Dia tidak pernah meninggalkanku..
Aku sangat mencintainya oppa tapi egoku membuatku membiarkannya memilih gadis lain. Aku tidak pantas untuknya…
Berbaikanlah dengannya oppa… aku tidak mau orang yang aku sayang saling membenci..

Kaset itu habis… Tangis omma semakin kencang… appa hanya bisa memeluk dan berusaha menenangkan omma. Perasaan appa juga sama hancurnya dengan omma. Gadis kecilnya sudah benar-benar dewasa tapi dia tidak pernah menyadarinya. Sekarang dia bahagia disana.

Sungmin sekarang berada di dormitory SS501. dulu dia kesini dengan emosi yang meluap tapi sekarang dia merasa dia akan bertemu dengan Young Na. bukan. Dia akan menemui orang yang dicintai Young Na.

Hyun joong membuka pintu apartment dan mengatakan Young Saeng belum keluar dari kamar sejak pemakaman. Bahkan dia harus dipaksa makan oleh Hyung joon agar mau makan hanya satu sendok. Dia benar-benar hancur. Sungmin mendatangi kamarnya.

“young saeng..ada yang ingin aku sampaikan padamu…bisakah kita berbicara?” Young saeng keluar dari kamar. Penampilannya benar-benar kacau. Tidak ada aegyo yang biasa dia tampilkan. Sekarang hanya ada lingkaran hitam disekitar matanya. Dia tidak tidur 3 malam ini.

Sungmin memberikan CD titipan Young Na untuk young saeng. Dia masih bingung karena sungmin tidak mengatakan apa-apa.

“kau lihatlah sendiri…” sesaat sebelum sungmin beranjak pergi dia memberikan notes yang biasa dipegang oleh young na.

“kau lebih berhak menyimpannya… kau bisa tau seberapa besar rasa cinta young na untukmu lewat notes ini… dia sangat mencintaimu…” Young saeng memegang erat notes itu. Sungmin pamit pulang. Member SS501 yang lain mengerti bahwa Young saeng butuh waktu sendiri.

Young saeng membuka notes itu. Betapa terkejutnya dia karena di halaman pertama terdapat kalimat “Saranghae” dengan fotonya dibawah tulisan itu. Halaman selanjutnya hanya terdapat namanya.. halaman selanjutnya masih tetap sama.. nama young saeng disana..

“aku menulis setiap namamu dengan doa yang terselip didalamnya.. aku tidak tau mengapa aku sangat mencintaimu… inilah caraku mencintaimu…hanya dengan mendoakanmu bahagia… saranghae Young Saeng… jongmal saranghae…”

Young saeng menuju player dan memainkan cd yang tadi diberikan lee sungmin. Perasaan rindu itu muncul saat melihat wajah young na disana..

Annyeong Young Saeng…
Aku sangat tidak sopan ya? harusnya aku memanggilmu oppa kan?? Kau seumuran dengan sungmin oppa tapi aku malah selalu memanggilmu oppa..
Mianhae young saeng…

Kenapa kau mencintaiku? Pertanyaan itu yang selalu ada tiap aku memikirkanmu..

Kau bintang young saeng.. aku yakin banyak sekali gadis – gadis diluar sana yang mencintaimu…
Kenapa kau masih mencintaiku setelah berulang-ulang kali aku menolakmu?
Kenapa kau masih menungguku padahal aku harus bersekolah di amerika?
Dan kenapa kau masih mencintaiku disaat fisikku sudah tidak sempurna?

Kau tau, rasa cintamu menyiksaku!
Aku seperti orang yang sangat jahat karena selalu mengacuhkanmu..

Tapi ada satu hal yang ingin aku katakan pada mu..
Aku menolakmu bukan karena aku tidak mencintaimu…
Aku sangat mencintaimu… jongmal saranghae…

Tapi beginilah caraku mencintaimu..
Membiarkanmu melupakanku dan mencintai gadis lain..
Aku bukan bintang young saeng…
Aku hanya gadis lemah dan tidak ada yang bisa kau banggakan dariku..

Jangan terlalu lama memikirkanku..
Kau masih punya SS501 dan triple S…
Kau harus bangkit.. jangan selalu memikirkanku..
Bukankah kau menyuruhku untuk bahagia??
Aku akan bahagia disana…
Aku berjanji padamu aku akan bahagia disana…
Jaga kesehatanmu…
Aku tidak mau melihatmu sakit apalagi gara-gara aku..

Kau harus berjanji, kelak bila kau sudah menemukan gadis yang mencintaimu, kau harus melupakanku…
Kalaupun kau tidak bisa melupakanku, kau harus mencintai gadis itu seperti kau mencintaiku…
Cintamu sangat membahagiakan..
Dan gadis itu akan beruntung bila kau memberikan cinta itu penuh untuknya…

Saranghae young saeng… jongmal saranghae…
-THE END-

(FF-part 3 of 4- PG+13) What if


komunikasiku dan Young na mulai membaik justru pada saat young na di amerika. Aku menyempatkan bertelepon atau bertemu online dengannya minimal satu kali dalam sehari. Aku benar-benar merasa bersalah padanya. Aku membuatnya melepas cita-citanya menjadi seorang pianis dan kini aku membiarkannya sendiri berjuang di negeri orang. Tanpa omma, appa, aku dan ahjussi. Terkadang bila aku menelponnya, aku bisa mendengar suaranya parau. Aku tau dia baru saja menangis tapi dia hanya berkata ‘disini sangat dingin oppa. Aku berkali-kali kena flu’. Dia berbohong. Tapi disisi lain aku juga mengkhawatirkan hal itu. Dia sangat lemah dari kecil. Sangat berbeda denganku. Makanannya harus sangat diatur karena dia punya banyak sekali alergi. Dan bila aku mengingat hal itu aku semakin mengutuk diriku sendiri.

“yoboseo?ah oppa.. waegereyo?” Young Na mengangkat teleponnya. Aku berniat bertanya tentang namja yang memeluknya tempo hari di bandara.

“Young na, kau punya namja chingu??”

“mwo?” dia agak sedikit kaget.

“anieyo oppa. Aku tidak punya namja chingu saat ini” aku tidak melanjutkan pertanyaanku. Mungkin dia belum benar-benar bercerita semuanya padaku.

3 tahun sudah berlalu. Hari ini adalah hari ulang tahunku. Omma sudah menelpon ku tadi pagi. Semua member tentu saja sudah memberiku ‘surprise’ berupa pengkuncian dikamar mandi yang di pimpin oleh heechul hyung. Ryeowook membuatkan kue tart yang belum sempat aku makan karena schedule yang sangat padat. Hari ini aku harus latihan untuk comeback stage super junior di album ke empatnya seminggu lagi.

Ada dua orang yang belum memberiku ucapan selamat hari ini. Appa dan Young na. aku tidak berharap banyak appa akan menelponku tapi kenapa young na sama sekali belum menelpon.

“mungkin dia sangat sibuk dengan tugas kuliahnya. Dia tidak mungkin lupa”

Super junior latihan di gedung SM entertainment. Dari lantai 2 tempat latihan bisa langsung melihat keadaan luar gedung SM Entertainment. Dan saat ini banyak sekali ELF yang duduk menunggu di sepanjang jalan. Aku melambaikan tanganku pada mereka dari dalam tempat latihan. Mereka berteriak sambil mengangkat balon sappire blue. Aku mendengar mereka mengatakan ‘saengil chukahamnida Lee sungmin’.

aku masih memegang I-phone ku. Aku tidak ingin melewatkan telepon dari Young Na.

~bounce to you bounce~
Ada panggilan masuk. Bukan nomer yang ku kenal. Padahal yang tau nomer telepon ku hanya members super junior, omma dan Young na. nomer telepon di I-phone ku ini memang hanya untuk orang-orang spesialku saja. Tidak mungkin nomerku bocor ke ELF. Lama aku tidak mengangkatnya.

“Hyung.. waegereyo? Teleponmu berbunyi. Apa kau tidak menyadarinya?” Kyuhyun mendekatiku dan melihatku aneh

“Ya! tentu saja aku tau! Pabbo! Tapi aku tidak mengenal nomernya”

“angkat saja hyung..kalo orang iseng, langsung matikan saja” benar kata kyu. Aku mengangkat teleponku dan kaget saat aku pertama kali mendengar suaranya.

“oppa.. kenapa kau lama sekali mengangkat telepon mu?” dia memanggilku oppa. Tapi tidak mungkin. Ini nomer korea, bukan nomer amerika.

“yoboseo?oppa??”

“Lee Young Na??” aku akhirnya berhasil mengeluarkan suaraku

“Ne…oppa.. ini aku Young na.. saengil chukahamnida oppa… sekarang kau sedang latihan ya oppa? Kau terlihat capek”

“eh…ne?terlihat?kau melihat oppa?” aku celingukan melihat sekitar tempat latihan. Young Na tertawa.

“Ya! dimana kau?” aku berteriak yang membuat member super junior yang berada di tempat latihan melihatku sekarang.

“lihat ke luar jendela oppa. Bisa temukan aku dikerumunan ELF ini?” aku memandang keluar jendela. ELF saat ini sangat banyak. Ditambah lagi mereka membawa poster, nama dan balon sapphire blue. Aku mencari sosok Young na tapi aku tetap tidak menemukannya.

“oppa… lihat ke arah jam 2 mu. Sudah melihatku?” aku melihatnya! Ah rambutnya sekarang pendek. Dia benar-benar cantik

“saengil chukahamnida oppa… aku sangat merindukanmu.. bisakah kita bertemu di lobby SM Entertainment?” aku terdiam. Dia mau bertemuku di tempat umum. Dia sudah mau terbuka sekarang.
“oppa.. kau masih disana??oppa?” aku tersadar dari lamunanku

“eh… ne! cepatlah kesini. Oppa menunggumu di lobby” aku menutup teleponku. Tapi baru saja aku membalikan tubuhku aku mendengar decit mobil dan suara teriakan.

Jantungku berdegup cepat. Aku berlari kembali ke jendela dan aku melihat tubuh Young Na tergeletak di jalan dengan berlumuran darah. Tubuhku menegang dan tanpa pikir panjang aku berlari. Pikiranku benar-benar kalut. Aku meyakinkan diriku sendiri itu bukanlah sosok Young Na. aku menerobos kerumunan orang. Aku tidak peduli ELF berteriak karena melihatku tanpa pengawalan bodyguard berada sangat dekat dengan mereka. Aku terus berusaha melihat siapa orang yang tertabrak dan seketika lututku lemas saat melihat tubuh yang sekarang tak bergerak itu adalah Young na.

Aku berlutut memegang tubuhnya. Aku mendekatkan wajahku pada mukanya. Aku merasakan dia masih bernafas. Tenggorakanku tercekat. Aku tidak bisa mengatakan apapun bahkan kata-kata untuk berteriak ‘cepat panggil ambulance’ aku tak bisa.

“Sungmin! Apa yang kau lakukan!! Cepat bawa dia ke mobil!! Heechul sudah ada di dalam mobil! Kita langsung ke rumah sakit” Leeteuk hyung berkata sambil membantuku membawa Young na. keadaan disekitar tempat ini masih sangat penuh sesak. Dan ternyata semua member sekarang sedang berusaha mencarikan jalan untukku dan leeteuk hyung yang sekarang membawa young na.

Aku sampai dimobil dan sekarang tubuh young na ada dipangkuanku. Aku memegang erat telapak tangannya.

“Young na…young na…bangunlah…oppa mohon…young na” aku terus memanggilnya. Sekarang bajuku penuh dengan darah young na. aku merasa darah mengucur dari pelipis kepalanya. Tapi aku tau young na masih hidup.

“young na…ini ulang tahun oppa.. tolong bangunlah… ucapkan selamat ulang tahun pada oppa secara langsung…oppa mohon…” air mataku menetes sekarang. Aku sangat takut hal terburuk menimpa adik satu-satuku ini.

Heechul hyung mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh. Aku tidak sempat memikirkan apa-apa lagi. Aku hanya ingin Young na cepat mendapat pertolongan.

“tolong jangan tinggalkan oppa…oppa sangat menyayangimu young na…oppa mohon…” aku mengatakan kata-kata itu tepat di telinganya sesaat sebelum young na dibawa ke ruang gawat darurat.

Aku menunggu didepan ruang operasi. Semua member super junior dan manajer juga ikut menemaniku. Bajuku masih penuh dengan darah segar Young na. aku tidak mempedulikan omongan kyu yang menyuruhku untuk berganti pakaian. Aku tidak ingin meninggalkan tempat ini. Aku benar-benar takut saat aku kembali ketempat ini, aku hanya akan menemui sosok young na yang sudah tidak bernyawa lagi.

“tuhan… aku mohon padamu… jangan ambil dia sekarang…aku mohon…aku belum menjadi oppa yang baik untuknya…aku mohon…”aku terus berdoa. Aku meneteskan air mataku.
“Kau boleh ambil semua milikku. Popularitas, harta, kepintaran…aku tidak membutuhkannya! Aku hanya ingin adikku.. aku mohon…jangan ambil dia…aku masih membutuhkan tawanya…aku masih membutuhkan sosoknya… aku mohon tuhan…” tubuhku gemetar. Saat ini aku hanya bisa berdoa…
2 jam kemudian pintu operasi terbuka. Dokter keluar dan langsung bertanya siapa anggota keluarga pasien.

“dia bisa diselamatkan…tapi…kemungkinan dia akan cacat permanent...” badanku lemas. aku jatuh terduduk. Pertahananku benar-benar runtuh sekarang.

“mengapa harus Young na yang kembali menderita?” aku berlutut masih didepan ruang operasi.

- Lee Young Na POV-

Besok oppa berulang tahun. Aku memutuskan untuk pulang ke korea. Aku ingin memberikan kejutan pada oppa. Aku juga ingin berkenalan secara langsung dengan member super junior yang lain. Aku sering mendengar mereka memanggil-manggil namaku saat oppa sedang menelponku. Aku sudah pernah berbicara dengan donghae oppa, kyuhyun oppa dan eunhyuk oppa. Mereka semua sangat baik. Aku merasa seperti sudah lama mengenal mereka.

Aku langsung menuju gedung SM entertainment. Disana sudah sangat banyak ELF yang menunggu super junior. aku melihat oppa melambaikan tangannya kea rah ELF dari lantai 2 gedung SM entertainment. Oppa sangat keren. Dia bertambah keren untuk persiapan album ke empat super junior ini. Aku ingin tau reaksinya saat melihat aku sudah ada di korea saat ini. Aku menelponnya tapi tidak diangkat. Aku lupa, aku memakai nomer lain. Oppa tidak akan mengangkatnya bila nomernya tidak diketahui. Sesaat sebelum aku ingin mematikan teleponku, oppa menjawab teleponku.
Aku ingin tertawa saat oppa terlihat shock mengetahui aku sudah berada di korea. Mukanya terlihat kebingungan saat mencariku diantara ratusan ELF yang sedang menunggu Super junior didepan kantor SM Entertainment.

Oppa menemukanku. Aku mengatakan akan bertemu oppa di lobby. Aku berlari tanpa memperhatikan dengan betul keadaan jalan pada saat itu. Dalam sekejab aku merasa tubuhku terbentur sesuatu yang berat dan aku merasa tubuhku beradu dengan aspal jalan. Penglihatanku membuyar. Aku hanya mendengar suara dengingan yang memekakan telinga.

Sekarang aku seperti melihat slide-slide kehidupanku. Aku yang diajak main oppa sewaktu kecil karena tidak punya teman. Omma yang memarahi ahjussi karena lupa telah menaruh minyak ikan ke makananku yang membuatku sesak nafas untuk beberapa saat. Appa yang memberikanku hadiah seekor kucing saat ulang tahunku yang ke delapan tahun. Halboji yang mengendongku bila aku sedang menangis dan halmonie yang menyuapiku kimchi setiap aku makan. Aku meneteskan air mataku. Aku merindukan mereka.

“Young Na…” aku merasa seseorang memanggilku

“Halboji…halmonie…”aku memeluk mereka erat. Aku merindukan mereka. Tapi aku merasa tubuh mereka sangat dingin.

“halboji…halmonie…apakah kalian kedinginan?badan kalian sangat dingin..” aku sangat mengkhawatirkan mereka.

“anieyo Young na… kami semua baik-baik saja…apakah kau meerindukan kami? mau ikut halmonie dan halboji ketempat yang lebih indah dan tenang?” aku terdiam. Aku sangat merindukan nenek dan kakekku ini.

“meong…meong…” aku merasakan bulu halus mengelus-ngelus kakiku. Minnie!! Itu kucingku!

“Minnie..aku merindukanmu…jangan tinggalkan aku lagi!! Arra?”aku menggendongnya.

“apa halboji dan halmonie yang selama ini merawat Minnie?” mereka mengangguk.

“apa kau tidak mau merawat Minnie dengan tanganmu sendiri?” halmonie bertanya padaku

“tentu saja aku mau halmonnie” aku memeluk Minnie semakin erat.

“kalau begitu…ayo ikut halmonnie dan halboji…” mereka sudah mengandeng tanganku. Aku masih terdiam ditempatku.

“halmonie..halboji..dimana omma..appa dan oppa?” mereka hanya menjawab dengan senyuman.

“mereka pasti akan menyusul kita nanti…”Halboji memegang pundakku.

“Tapi aku belum mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung pada oppa” aku mendengar seseorang memanggilku. Sepertinya dari tempat sangat jauh karena aku hanya mendengarnya sayup-sayup.

“Oppa!! Itu suara oppa!” aku berteriak girang dan memandang ke arah halboji dan halmonie. Mereka hanya tersenyum.

“Young na…. Lee young na….ini oppa….kau belum mengucapkan selamat ulang tahun pada oppa… kau juga belum memberi oppa hadiah…Young Na… apakah kau mendengar oppa?” suaranya semakin jelas. Aku mendengar setiap kata yang diucapkan oppa. Aku merasakan suara oppa seperti orang yang sangat-sangat sedih.

“halboji..halmonie..tidak bisakah kita pergi bersama oppa?”

“tidak bisa Young na…” Halboji menjawab sambil memegang rambutku.

“aku tidak bisa meninggalkan oppa halboji…aku ingin bertemu dengannya…”

“berarti kau tidak mau ikut halboji, halmoni dan Minnie?” halmonie hampir menangis sekarang.

“aku akan ikut kalian…pasti aku akan ikut kalian…tapi tidak sekarang…biarkan aku mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan suatu kado untuk sungmin oppa..” aku membiarkan Minnie lepas dari tanganku. Aku memandang halboji dan halmonie

“aku pasti akan bersama kalian…tolong tunggu aku…dan tolong rawat Minnie sampai aku benar-benar bisa merawatnya sendiri…”oppa melepaskan tangannya dari pundakku.
-To be continued-